POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Memperoleh 188.000 bibit pepaya dari Kementerian Kalteng

Memperoleh 188.000 bibit pepaya dari Kementerian Kalteng

Ikan Papu, juga dikenal sebagai Ikan Peduk, merupakan produk khas masyarakat (terutama disukai) di Kalimantan. Dengan harga pasar yang relatif tinggi dan preferensi konsumen yang baik terhadap ikan lokal, ikan pepaya dapat menjadi (komoditas)

Jakarta (Andara) – Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan distribusi sekitar 188.000 buah pepaya. (Anabas testudieus) Bibit ikan sejak proyek dimulai pada tahun 2021 di Desa Perikanan Papu Kalimantan Tengah.

Dalam keterangan yang dikeluarkan pada Selasa, DP Heru Rahayu, Direktur Jenderal Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengatakan, “Total bantuan yang dialokasikan oleh Direktorat Perikanan sejak berdirinya desa telah mencapai 188 ribu benih pepaya.

Pekan lalu, Direktorat melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandyang mengalokasikan bantuan tahap ketiga berupa 43.000 bibit pepaya untuk desa budidaya Papu di desa Menteran 2, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Psaw. , Kalimantan Tengah.

Bantuan telah diberikan kepada tiga kelompok budidaya di Desa Perikanan Papua: Kelompok Mentor Tirtha Sari, Kelompok Anugera Bersama dan Kelompok Celeras Alam.

Berita Terkait: Menhub berjanji akan memprioritaskan fasilitas industri bagi nelayan

Ia memastikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Shakti Wahu Trorongo terus melaksanakan proyek yang digagas Menteri Kelautan dan Perikanan ini untuk segera dikembangkan desa budidaya yang baik yang menggunakan kearifan lokal untuk meningkatkan produksi ikan air tawar.

“Pemberian bantuan benih ikan kepada masyarakat merupakan wujud nyata dari upaya kementerian (lanjutan) dalam pembangunan desa budidaya,” ujarnya.

Desa Perikanan Papu di desa Mentor 2 merupakan salah satu desa budidaya yang menggunakan kearifan lokal dan dinilai sudah berfungsi dengan baik.

Rahayu mencontohkan, Desa Mentor 2 merupakan salah satu desa yang ditetapkan Kementerian sebagai Desa Perikanan Pappu. Untuk itu, Direktorat Perikanan Kementerian Perhubungan mempercepat bantuan promosi ke desa tersebut.

READ  Omigron di Indonesia; Djokovic meminta pejabat negara untuk tidak melakukan perjalanan dengan kapal

Teknologi yang dikembangkan dan dikendalikan oleh direktorat teknologi seperti Direktorat Perikanan di Balai Perikanan Air Tawar Mandyang ini dipandang sebagai potensi ekonomi yang menjanjikan untuk pengembangan produk perikanan lokal seperti pepaya.

Berita Terkait: Kementerian telah menindak penjualan telur penyu melalui media sosial

“Ikan papu yang juga dikenal dengan ikan pituic merupakan komoditas tertentu (terutama disukai) di masyarakat khususnya di Kalimantan. Dengan harga pasar yang relatif tinggi dan preferensi konsumen yang baik terhadap ikan lokal, ikan papu dapat menjadi (sarana) untuk perbaikan. dari rakyat,” katanya.

Ia mencatat bahwa budidaya pepaya yang merupakan salah satu jenis ikan endemik Indonesia, sejalan dengan tujuan awal Proyek Kampung Perikanan Budidaya untuk menciptakan produk lokal yang baik untuk mencegah kepunahan dalam upaya melindungi ikan asli Indonesia.

“Melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kementerian terus berupaya mengembangkan terobosan-terobosan teknologi yang konstruktif untuk kemaslahatan masyarakat khususnya petani. Kami telah menguasai penggunaan metode bioflok untuk budidaya pepaya,” pungkasnya.

Berita Terkait: Pemerintah berencana menjadikan Papua Nugini sebagai pusat ekspor ikan

Berita Terkait: RI, Korsel perkuat kerja sama peningkatan produk perikanan