Makassar, 7 – 14 September 2023. : Makasar Kegiatan warisan pendidikan dan budaya (Mekah) merupakan kursus singkat yang diprakarsai oleh Dewan Pengembangan Bahasa, Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISHMUH). UNISMUSH mengundang dosen dan mahasiswa Program Arsitektur Lanskap UTM, Fakultas Lingkungan Buatan dan Survei (FABU) untuk mengikuti kursus singkat tujuh hari tersebut. Tujuan MACCA 4 adalah untuk mempromosikan program jangkauan global dan peluang jaringan mobilitas keluar antara Indonesia dan negara lain. Program mobilitas outbound mahasiswa meliputi kegiatan pendidikan berkelanjutan, promosi universitas, seminar, sharing session, kegiatan pengembangan masyarakat dan studi lapangan (20 mahasiswa), Universiti Malaysia Sabah, UMS (6 mahasiswa), dan Universiti Malaya, UM (1 mahasiswa).
Tujuan program MACCA adalah untuk menemukan warisan budaya Makassar, memahami keberlanjutan budaya dan mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerja tim, dan interpersonal dalam menyelenggarakan lokakarya internasional. Telah dilaksanakan pertemuan virtual antara UTM dan UNISMUH Makassar pada tanggal 3 September 2023. Ibu Maharida memaparkan Latar Belakang UNISMUS, Kurikulum Singkat Sementara dan Persiapan Mahasiswa UTM. Semua perwakilan kursus singkat dibagi menjadi enam kelompok yang terdiri dari enam hingga tujuh anggota. Delegasi UTM meninggalkan UTM menuju Makassar pada 6 September 2023, Dr Lee Yog Lai dan Assoc. Profesor LAr. Dr Sabura Bindi Mohammed. Penerbangan setiap jam itu mendarat di Bandara Internasional Sultan Hassanuddin pada pagi hari tanggal 7 September 2023. Perwakilan UNISMUH Makassar menyambut hangat dan membantu seluruh delegasi. Setelahnya, seluruh perwakilan meluangkan waktu untuk memperkenalkan diri kepada masing-masing peserta universitas.
Pada tanggal 8 September 2023, perwakilan UTM mengunjungi kampus UNISMUH Makassar untuk upacara pembukaan MACCA 4. Sesi pembukaan diawali dengan perkenalan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen. Usai perkenalan, Liaison Officer (LO) program MACCA mengkoordinasikan kegiatan icebreaking antar kami untuk saling mengenal. Pada sesi sore, kami menampilkan pertunjukan tari tradisional bernama Baraka menari, Penggunaan “Takraw” di Aula Utama UNISMUH. Sebagai hasilnya, tuan rumah yang bijaksana, direktur program, rektor dan dekan menyampaikan pidato sambutan mereka dan memberikan hadiah selamat datang kepada setiap perwakilan universitas tamu.
Keesokan harinya, tanggal 9 September, mahasiswa UTM mengawali hari dengan kuliah masukan tamu internasional yang dibawakan oleh tiga pembicara dari UiTM, Dr. Idris Bin Osman, Dr. Noor Hayati Abd Rahman dan Dr. Byung Romathoni dari UNISMUH memberikan pemaparan mendalam. Informasi tentang teknologi dan transformasi digital. Kuliah induksi memberikan pengalaman pembelajaran yang sangat membuka mata bagi mahasiswa generasi saat ini tentang bagaimana peluang untuk menggunakan teknologi secara bersama-sama dapat membantu dan memberi manfaat bagi kita dalam hal ekonomi dan keamanan di masa depan. Pada saat yang sama, koordinator UTM membagikan dua kuliah bertajuk Cultural Landscape in Malaysia (Dr. Lee Yok Lai) dan Low Carbon Landscape (Assoc. Prof. Dr. Sabura Mohamad) di Fakultas Teknologi UNISMUH Makassar. Selama sesi diskusi, sesi berbagi akan berlangsung menarik dan interaktif.
Pada sesi sore, siswa diperkenalkan dengan keunikan budaya Makassar dari kelas BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Benutur Asing). Siswa juga dibagi menjadi beberapa kelompok di bawah bimbingan instruktur dan LO. Sebaliknya, setiap kelompok pelajar harus berbagi budaya lokal Malaysia dan multietnis. Short course hari kedua diakhiri dengan pengalaman gastronomi berupa pemandangan matahari terbenam dan makan malam seafood Makassar di Bandai Tanjong Bosoa.
Peserta mengikuti program Car Free Day ke-3 di Makassar di Jalan Boulevard. Car Free Day di Makassar yang diadakan setiap hari Minggu sudah menjadi acara mingguan. Hari Bebas Mobil diselenggarakan dengan cara berbeda di berbagai kota di seluruh dunia, namun dengan tujuan yang sama yaitu mengurangi jumlah mobil di jalanan. Kegiatan seperti senam, iklan, merchandise, makan dan hiburan berlangsung di jalan. Hari dengan lebih sedikit lalu lintas, lingkungan yang lebih hijau, dan berkurangnya permintaan bahan bakar akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Sore harinya, kami mengunjungi Museum Balla Lomboa, istana peninggalan arsitektur Pujis Kerajaan Goa yang telah direkonstruksi. Museum Balla Lomboa diubah menjadi museum yang memamerkan kostum tradisional kolektif (Batik atau Patek), senjata tradisional Bugis, dan artefak sejarah Kerajaan Goa. Museum ini menampilkan kumpulan cerita sejarah Kerajaan Sulawesi Selatan yang berkembang dan membuka mata untuk mendapatkan pengetahuan, kesadaran dan identitas budaya di antara para peserta.
Setelah itu, kami pergi ke Masjid Syekh Yusuf. Keunikan arsitektur masjid ini dan unsur desain seni kaligrafi sangat memukau. Berbagai seni kaligrafi dengan berbagai corak seperti ghat yang dibalut dengan warna-warna indah melengkapi keindahan masjid ini. Kaligrafi ini juga memenuhi hampir seluruh bagian masjid di atas mihrab dan sekeliling dinding atas masjid.
Pada tanggal 4Th Pada hari itu, kami menempuh perjalanan singkat ke pemberhentian pertama kami, Taman Prasejarah Liang Liang di Maros. Taman Prasejarah Liang-Liang adalah Geopark Global UNESCO yang mencakup dua gua prasejarah terkenal, Liang Patte dan Liang Pettakere. Gua-gua ini terletak di kawasan karst Maroz-Bangkep dan menjadi destinasi populer di kalangan arkeolog dan wisatawan. Kedua situs ini digabungkan dalam satu kawasan yang ditetapkan di bawah pengawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sulawesi Selatan. Selain wisata edukasi, seluruh delegasi menikmati permainan di area terbuka gua kapur.
Selanjutnya field trip ke desa karst Rammang-Rammang, Maros. Rummang-Rammang merupakan objek wisata karst lainnya dengan pemandangan spektakuler tebing kapur yang mengelilingi Desa Salenrang, Maros-Bangeb, Provinsi Sulawesi Selatan. Rammang-Rammang menduduki peringkat sistem pegunungan karst terbesar ketiga di dunia. Letaknya sekitar 40 kilometer sebelah utara kota Makassar, dan seluruh desanya luasnya sekitar 45.000 hektar. Naik perahu ke desa Rammang-Rammang, di mana Anda dapat melihat deretan pohon sagu di kedua sisi sungai, satwa liar bakau, dan dusun. Sekali lagi, pembelajaran berdasarkan pengalaman melalui kunjungan situs alam UNESCO ini menciptakan kesadaran di kalangan generasi muda tentang kelestarian lingkungan dan konservasi lanskap budaya.
Pada tanggal 12 September direncanakan hari kelima short course: tur kampus dan kunjungan singkat ke Perpustakaan Umum Sulawesi Selatan. Tur kampus meliputi beberapa gedung administrasi, fasilitas utama dan ruang kelas yang disediakan untuk mahasiswa dan staf UNISMUH. Kunjungan ke perpustakaan umum menyoroti sejarah Magassar dan arsip naskah kuno. Dokumen arsip membantu memastikan perlindungan, pelestarian dan pengelolaan warisan budaya penting Magassar.
Setelah itu, kami mengunjungi Fort Rotterdam yang terkenal bersejarah. Dengan akar sejarahnya di Kerajaan Goa abad ke-16 dan kolonisasi berikutnya oleh Belanda, Benteng Rotterdam adalah landmark bersejarah terpenting di kota ini. Benteng ini diam-diam menjadi saksi banyak peristiwa dalam sejarah Makassar dan berperan penting dalam pertumbuhan dan evolusi kota.
Pada hari terakhir acara, perwakilan UTM menampilkan pertunjukan puisi dan tari yang dilaksanakan di laboratorium UNISMUH sebagai acara penutupan. Setelah itu kami mengunjungi Masjid 99 Kubah, salah satu masjid termegah di Indonesia; Masjid ini merupakan salah satu masjid unik di dunia dan di Indonesia, serta menjadi pusat kegiatan Islam di Makassar, Indonesia bagian timur, yang mewadahi ibadah dan kegiatan keislaman.
Merupakan pengalaman berharga dan berharga bagi kita untuk berbagi, belajar dan menikmati berbagai keunikan budaya, warisan dan tradisi dari Makkah. Singkatnya, acara budaya internasional ini terus memupuk akar budaya pertukaran ‘Serumbun’ di Asia Tenggara, sehingga menghasilkan persahabatan yang langgeng dan jaringan yang signifikan antara Malaysia dan Indonesia. Terakhir, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada UTM Internasional dan Fakultas Lingkungan Buatan, atas sponsorship yang diberikan yang memberikan dukungan sponsorship kepada mahasiswa arsitektur lansekap dan pengalaman warisan pendidikan dan budaya Magassar yang mengesankan.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi