POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Lembaga-lembaga internasional optimis terhadap perekonomian Tiongkok pada tahun 2023

Lembaga keuangan internasional beralih ke tren penurunan ekonomi China dan kinerja pasar saham pada tahun 2023 dengan menaikkan perkiraan mereka, karena peningkatan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi negara telah mempercepat pemulihan ekonominya dan mempertahankan momentum ketahanannya.

Bank investasi AS Morgan Stanley berubah bullish untuk saham China pada bulan Desember. Itu meningkatkan rekomendasinya pada MSCI China menjadi kelebihan berat badan dari bobot yang sama dalam strategi alokasi pasar negara berkembang, menurut sebuah laporan oleh South China Morning Post. Laporan itu mengatakan pihaknya mengharapkan indeks MSCI China naik 14 persen pada akhir 2023.

“Kami perkirakan ekonomi China tumbuh 4,5 persen pada 2023,” CNBC melaporkan pada 28 Desember mengutip Standard Chartered.

“Setelah tahun 2022 yang sangat sulit, kami perkirakan pertumbuhan PDB China akan meningkat dari 3 persen tahun ini menjadi 4,5 persen tahun depan,” kata Goldman Sachs dalam salah satu laporannya.

Dia mengatakan pembukaan kembali China akan berarti pemulihan konsumsi yang kuat. Dalam konsumsi, sektor yang paling dibatasi oleh COVID seperti perjalanan dan hiburan memiliki ruang paling besar untuk pulih.

“Pembukaan kembali China kemungkinan akan menjadi pendorong utama harga aset pada tahun 2023. Kami mengharapkan harga ekuitas yang lebih tinggi, suku bunga yang sedikit lebih tinggi, dan permintaan komoditas yang lebih tinggi, khususnya sektor energi,” kata laporan itu.

Produk domestik bruto China tumbuh 3,9 persen tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga 2022. Momentum pertumbuhan membaik pada kuartal ketiga, menunjukkan ketahanan ekonomi China, catat penelitian oleh KPMG.

Dengan demikian, tingkat pertumbuhan PDB Tiongkok diperkirakan akan meningkat pada tahun 2023.
Sumber: China Daily