POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari Korea Selatan dan Vietnam: Menteri

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari Korea Selatan dan Vietnam: Menteri

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2021 yang mencapai 5,9 persen (y/y).

Jakarta (Antara) – Ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen year on year pada kuartal II 2021, melampaui Vietnam dan Korea Selatan, kata Menteri Perekonomian Indonesia Erlanga Hartarto.

Pada HSBC Summit yang diakses di Jakarta, Rabu, Hartarto mencatat bahwa pertumbuhan kuartal kedua ini merupakan tingkat tertinggi yang dicapai Indonesia sejak krisis sub-prime 2008.

Dia mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 melampaui Korea Selatan sebesar 5,9 persen dan Vietnam sebesar 6,6 persen.

Menko menyebut upaya pemerintah dalam membendung penyebaran COVID-19 menjadi faktor utama percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2021.
Berita terkait: Menkeu menyoroti perlunya upaya pemulihan ekonomi berbasis inovasi

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2021 yang mencapai 5,9 persen (y/y),” tambahnya.

Selain itu, Hartarto menegaskan permintaan domestik terus meningkat sejak aktivitas industri pulih seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.

Akibatnya, kata dia, investasi pada triwulan II 2021 meningkat 7,54 persen (y/y).

Dari sisi faktor eksternal, permintaan global berperan dalam mempercepat pemulihan ekonomi negara, kata Hartarteau.

Berita terkait: Negara berjuang untuk menghemat anggaran negara untuk pemulihan ekonomi: RI

Dia menjelaskan, ekspor Indonesia tumbuh begitu pesat sehingga terjadi surplus perdagangan dalam 15 bulan terakhir.

Dia menjelaskan, permintaan global menjadi katalis yang mendorong ekspor dan impor tumbuh masing-masing sebesar 31,78 persen (secara tahunan) dan 31,22 persen (secara tahunan) pada kuartal II 2021.

Ia menambahkan, ke depan, pemerintah akan tetap memprioritaskan kebijakan penanganan COVID-19 sebagai prasyarat pemulihan ekonomi.

READ  Bank Indonesia umumkan deal senilai 27,6 triliun rupiah dari Shariah Economic Festival

Berita terkait: Perdagangan internasional di antara faktor-faktor penting untuk pemulihan ekonomi

Berita Terkait: BPJPH Sinergikan dan Percepat Sistem Jaminan Halal UMKM: VP