Indonesia akan mengirimkan pesan yang kuat ke Myanmar – dalam mencari langkah-langkah untuk menyelesaikan krisis Rohingya yang telah berlangsung lama.
“Kami akan mengirimkan pesan yang kuat ke Myanmar untuk menyelesaikan krisis Rohingya,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat bertemu Perdana Menteri Sheikh Hasina di kantor terakhir.
Perdana Menteri Bangladesh mengatakan bahwa penantian terhadap warga negara Myanmar yang dipindahkan secara paksa terus berlanjut. “Ini adalah beban berat bagi Bangladesh,” katanya seperti dikutip.
Sekretaris pers Perdana Menteri, Ihsan al-Karim, memberi penjelasan kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.
Menlu RI menyampaikan salam presiden negaranya kepada Perdana Menteri.
Berbicara tentang pandemi Covid-19, Marsudi memuji Bangladesh atas keberhasilannya mengatasi situasi pandemi Covid-19 di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sheikh Hasina. “Indonesia juga sudah berhasil mengendalikan situasi dan kita ketat menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Dr. A. NS. Abdul Momen dan Sekretaris Pertama Dr. Ahmed Kaikos.
Menlu RI telah tiba di Dhaka untuk menghadiri pertemuan Dewan Menteri Indian Ocean Rim Association (IORA) ke-18.
Selanjutnya, Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional Afrika Selatan Dr. Pandor, yang juga berada di Dhaka untuk pertemuan IORA, bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Perdana Menteri Dr. Pandor mengatakan bahwa perjuangan Nelson Mandela dan Bapak Bangsa Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman serupa karena kedua pemimpin tersebut membuat pengorbanan yang sangat besar selain penderitaan dalam hukuman penjara yang panjang.
“Tujuan kami adalah untuk menjaga perdamaian Samudra Hindia untuk mengembangkan ekonomi biru,” sekretaris pers Perdana Menteri, Ihsan al-Karim, mengutip pernyataan perdana menteri.
Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional Afrika Selatan merujuk pada pandemi dan mengatakan Afrika Selatan memproduksi vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Johnson & Johnson.
Menteri Luar Negeri Sri Lanka dalam pertemuan terpisah sangat mengapresiasi kemajuan ekonomi di Bangladesh, khususnya konektivitas online, operasi bisnis dan perbankan, serta jaring pengaman sosial.
Ehsan al-Karim mengatakan Perdana Menteri juga berbicara tentang langkah-langkah pemerintah untuk menghindari kelangkaan pangan di negara itu selama periode pasca-pandemi. Dia dikutip mengatakan, “Kami telah memberikan penekanan khusus pada melindungi makanan.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian