POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Konflik Israel-Palestina memperburuk krisis global: Jokowi

Konflik Israel-Palestina memperburuk krisis global: Jokowi

Jakarta (Antara) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perang baru antara Israel dan Palestina memperburuk situasi dunia yang saat ini sedang menghadapi krisis pangan dan energi.

“Jangan dikira perang seperti ini tidak berdampak pada kita. Malah ada dampaknya,” ujarnya dalam Rakernas VI Relawan Projo di Indonesia Arena, Komplek Olahraga Kelora Bung Karno, Sabtu.

Projo merupakan organisasi pendukung Joko Widodo.

Pasca krisis pangan yang dipicu oleh perang Rusia-Ukraina, perang Israel-Palestina berpotensi memicu krisis energi, dengan naiknya harga bahan bakar bensin di seluruh dunia.

“Saya tidak ingin menakut-nakuti masyarakat, tapi hal itu bisa terjadi karena jika perang tidak berakhir, harga bahan bakar global pasti akan naik,” ujarnya.

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan, selain kedua permasalahan tersebut, dunia sedang menghadapi tantangan besar berupa perubahan iklim yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat di berbagai belahan dunia.

“Selama tiga hingga empat bulan terakhir terjadi cuaca panas yang parah di seluruh dunia, termasuk kita yang terkena dampak El Niño. (Ini) tidak hanya menyebabkan cuaca panas, tapi juga mempengaruhi produksi pangan kita,” ujarnya.

Sebelumnya, pada 11 Oktober lalu, Presiden Jokowi yang membuka pertemuan tingkat tinggi pertama Forum Kepulauan dan Negara Pulau (AIS) mengatakan bahwa negara-negara kepulauan dan kepulauan kecil merupakan negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

“Ini yang harus kita cermati, yang bukan hanya masalah energi dan pangan, tapi karena perubahan iklim, pulau-pulau kecil yang ada bisa tenggelam akibat naiknya permukaan air laut,” ujarnya.

Mengingat tantangan global yang kompleks, ia menekankan bahwa pemimpin Indonesia berikutnya harus memiliki visi strategis yang jelas, berani mengambil risiko, dan berani menghadapi tekanan negara lain.

READ  Seniman buku terlarang itu mengatakan konsep 'monyet' merupakan penghormatan terhadap dinamisme pembantu rumah tangga Indonesia

BERITA TERKAIT: Umat Islam berharap menjadi pembawa damai dalam konflik Israel-Palestina: MUI
Berita Terkait: WNI akan dideportasi jika gencatan senjata Palestina-Israel tercapai: FM
Berita terkait: 129 WNI Tolak Tinggalkan Palestina, Israel: Kementerian