Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan ekonomi digital dengan fokus kewirausahaan digital menjadi faktor penentu percepatan pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangan resminya, Sabtu, Menkeu mengindikasikan bahwa digitalisasi ekonomi secara masif membuka peluang wirausaha, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kewirausahaan digital didorong untuk mendorong pertumbuhan sub-regional secara keseluruhan, katanya, di sela-sela pertemuan Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines-East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) di Kalimantan Barat.
Berita Terkait: Menteri: SKK Megas harus menetapkan kebijakan untuk meningkatkan produksi migas
Isu digitalisasi ekonomi juga menjadi prioritas kepresidenan Indonesia pada tahun ASEAN 2023, mengingat potensi PDB sebesar US$330 miliar pada tahun 2030 di kawasan ASEAN.
Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN juga sedang dipertimbangkan dan dijadwalkan akan selesai pada pertengahan 2023.
Sedangkan negosiasi akan dimulai pada akhir tahun 2023 dan dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Kepresidenan Indonesia pada ASEAN 2023 akan fokus pada tema “ASEAN Matters: Focus of Growth” pada proses pemulihan, ekonomi digital dan agenda berkelanjutan.
Ini menjadi peta dasar ASEAN untuk pembangunan ekonomi di tengah krisis masa depan, termasuk ekonomi digital, investasi berkelanjutan untuk ASEAN yang lebih hijau, dan solusi mata uang lokal dengan interoperabilitas untuk transaksi lintas batas.
Berita Terkait: Menteri: KTT APEC sepenuhnya mengadopsi deklarasi para pemimpin G20 di Bali
Forum Bisnis BIMP-EAGA diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antar pelaku bisnis di kawasan.
Hartarto memprediksi forum tersebut dapat menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian di kawasan BIMP-EAGA. Dia mendesak pengusaha untuk memperluas atau bahkan memulai di wilayah EAGA sebagai tujuan investasi.
Menteri juga menyoroti perlunya memperluas kerjasama BIMP-EAGA untuk mencapai visi masa depan yang berkelanjutan.
Pertemuan Tingkat Menteri BIMP-EAGA ke-25 diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat, dengan tema “Mendukung Daya Saing dan Adaptasi Perubahan Iklim”.
Berita Terkait: Menteri memuji tim anti inflasi di Kota Pontianak
Berita Terkait: RI untuk membahas penguatan kerjasama di bidang transisi energi dengan Jepang
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian