POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kepresidenan G20 Indonesia untuk Manfaat Ekonomi dan Strategis

Kepresidenan G20 Indonesia untuk Manfaat Ekonomi dan Strategis

Jakarta (Antara) – Kepresidenan Indonesia di G-20 akan membawa manfaat ekonomi dan strategis, karena negara ini memainkan peran kunci dalam menetapkan tujuan kebijakan global untuk masa depan.

Demikian disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susuijono Mugyarso dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Dia menunjukkan bahwa “Indonesia akan mendapatkan manfaat strategis karena akan berkontribusi secara signifikan untuk mengambil lebih banyak keputusan tentang kebijakan global.”

Sekda menjelaskan bahwa tema kepresidenan G20 Indonesia adalah “Memulihkan Bersama, Memulihkan Lebih Kuat” karena mendukung harapan bahwa negara-negara di seluruh dunia dapat pulih dengan cepat dari pandemi bersama di setiap sektor, yang mengarah pada ketahanan dan keberlanjutan.

Menurut Mogyarso, penyelenggaraan acara G20 akan membawa manfaat ekonomi yang jika digabungkan akan menjadi 1,5 hingga dua kali lebih tinggi dari pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Bali 2018.

Berita terkait: Kepresidenan G20 akan memungkinkan Indonesia untuk menetapkan agenda untuk debat global

Selain itu, Megyarsu berbicara tentang peningkatan konsumsi domestik yang diharapkan sebesar 1,7 triliun rupiah dan PDB domestik sebesar 7,43 triliun rupiah yang dihasilkan dari kunjungan para delegasi.

Kepresidenan Indonesia di G20 juga akan meningkatkan peran usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) dan membantu menyerap 33.000 tenaga kerja di berbagai sektor.

Megyarsu menyoroti kesehatan global yang inklusif, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi berkelanjutan sebagai tiga area fokus kepresidenan G20 Indonesia.

“Kita patut berbangga bahwa di bawah pandemi, Indonesia mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk mengambil alih kursi kepresidenan Indonesia pada G-20 2022,” katanya.

Megyarsu mencatat, Indonesia akan menjadi presiden G20 selama kurang lebih satu tahun, dengan lebih dari 150 pertemuan yang dikelompokkan ke dalam working group, dan pertemuan tingkat menteri di tingkat pemerintah dan pemimpin dunia.

READ  Akankah “faktor Tionghoa” menjadi isu pemilu di Indonesia?

G20 dibagi menjadi jalur pembiayaan dan jalur Sherpa.

Sherpa Track akan membahas berbagai isu di sektor riil, seperti kesehatan, tenaga kerja, perdagangan dan investasi, industri, ekonomi digital, pariwisata, energi, lingkungan, infrastruktur, anti korupsi, dan pengayaan perempuan dan pemuda.

Sementara itu, inklusi keuangan, exit policy dan kebijakan terkait pemulihan ekonomi pada lintasan fiskal akan dibahas.

Berita terkait: Polri harus jaga kehormatan dan kepercayaan Indonesia pada G20: Jokowi