POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Kementerian: berkomitmen mendukung pengembangan produk lokal

Kementerian: berkomitmen mendukung pengembangan produk lokal

Jakarta (Antara) – Kementerian Perindustrian RI mengungkapkan berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan produk lokal agar dapat menjadi kebanggaan bangsa.

Pada Jumat, dalam acara bertajuk “Kebanggaan Total Mengenal Produk Dalam Negeri” di Surakarta, Jawa Tengah, Sekjen Kemenkeu Dodi Widodo mengatakan, upaya Kemendikbud dalam mendukung pengembangan produk dalam negeri antara lain program pemanfaatan produk dalam negeri dan pendampingan. kepada para pemain di industri.

“Untuk mengembangkan produk lokal, kita perlu mendorong keluarga dan kerabat kita untuk membeli dan menggunakan produk buatan Indonesia. Ini akan sangat meningkatkan perekonomian kita,” katanya dalam keterangan tertulis.

Program pemanfaatan produk dalam negeri ditempuh dengan optimalisasi belanja APBN dan APBD, serta anggaran BUMN; fasilitasi sertifikasi tarif komponen dalam negeri untuk industri kecil dan menengah; promosi; dan penyebaran informasi.

Widodo mengungkapkan, kementerian juga membantu jenis sertifikasi lainnya, seperti yang terkait dengan standar nasional dan hak intelektual, menawarkan lokasi pengemasan, serta pembinaan kepada pelaku industri.

Ia kemudian menyoroti salah satu kisah sukses peningkatan kapasitas lokal di Tumang, Boyolali, Jawa Tengah, di mana industri tembaga dikembangkan dengan bantuan dana alokasi swasta. Saat ini, terdapat tiga sentra berbasis komoditas khas daerah, yakni furnitur, kopi, dan produk tembaga.

Dijelaskannya, “Indikator keberhasilan mengembangkan industri Boyolali adalah angka pengangguran nol serta partisipasi investor di bidang ini. Terbukti pusat mampu meningkatkan perekonomian desa sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. “

Dia mencontohkan masih ada tantangan yang dihadapi pengembangan produk lokal, terutama untuk menembus pasar global. Ia menjelaskan, tantangan tersebut antara lain menjaga konsistensi kualitas dan kuantitas, serta mengamankan pasokan material.

Dalam kesempatan yang sama, pendiri Eboni Watch, Avidha Fajar Adithya menceritakan usahanya membuat jam tangan kayu.

READ  S&P menaikkan perkiraan pertumbuhan PDB Phl menjadi 5,8% tahun ini

Ia menyertakan bantuan yang ia terima dari pemerintah untuk mendukung pemberdayaan usaha lokalnya.

“Salah satu bantuan yang kami dapatkan dari Kemenperin adalah keikutsertaan dalam Creative Business Incubator di Bali Creative Industry Center (BCIC),” ujarnya.

Anthony Agung, pendiri PT Indotech Trimatra Abadi, juga membagikan pengalamannya di industri mesin sangrai kopi. Dia mengatakan, kementerian telah memberikan beberapa jenis bantuan, seperti mendapatkan sertifikat ISO, untuk ekspor, serta untuk berpartisipasi dalam Hannover Fair 2023 beberapa waktu lalu.

“Kami membangun bisnis melalui kerja sama. Pengalaman di Hannover Messe terakhir kali juga menunjukkan peluang kerja sama yang besar,” katanya.

Dia mengatakan selama Hanover Fair, perusahaannya menjajaki peluang untuk berkolaborasi dengan perusahaan dari Belanda untuk membuat pod kopi yang terbuat dari 60 persen bahan biodegradable.

Berita Terkait: Kementerian Fasilitasi Industri UAV Pamer Produk di Singapura
Berita terkait: Kementerian siap menyediakan 135 ribu tenaga kerja untuk industri tekstil

Diterjemahkan oleh: Adi Irma Junaidah, Makkah Yumna
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © Antara 2023