Jakarta, 10 April (IANS) Korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di provinsi Nusa Tenggara timur Indonesia telah meningkat menjadi 167, dengan 45 orang hilang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Kepala badan tersebut, Tony Monardo, mengatakan 165 korban tewas berada di provinsi timur Nusa Tengara dan dua di Nusa Tengara barat.
“Selain itu, 45 orang masih dalam pencarian, delapan luka berat dan 148 luka ringan,” kata Monardo dalam konferensi pers virtual Jumat malam.
17.834 orang mengungsi, 160 fasilitas umum terdampak dan tiga desa masih terisolasi.
Di Nusa Tengara Timur, 2.786 rumah rusak berat, 213 rusak sedang dan 6.185 rusak ringan, sedangkan di Nusa Tengara Barat 380 rumah rusak berat, 2.176 rusak sedang dan 2.777 rumah rusak ringan.
Monardo mengatakan kementerian kesehatan telah mengirim beberapa personel medis ke daerah yang terkena dampak, termasuk spesialis ortopedi dan ahli anestesi.
Pihak berwenang telah menunjuk tim untuk menangani penyembuhan trauma, terutama di daerah yang terkena dampak parah seperti Adonara, Lembata dan Alor.
Seroja merupakan siklon tropis ke-10 yang melanda Indonesia sejak tahun 2008, namun memiliki dampak terparah karena menyebabkan longsor.
Saat ini Seroja sudah berpindah dari wilayah Indonesia, namun dampaknya masih akan terasa di banyak provinsi di selatan tanah air dalam beberapa hari ke depan.
–IANS
ksk /
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi