POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

KBRI juga memiliki pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat Indonesia di Qatar

KBRI juga memiliki pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat Indonesia di Qatar

Duta Besar RI untuk Qatar HE Ridwan Hassan (kanan), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Sidarto Danusubroto (tengah), dan Ali Murtado, penanggung jawab kegiatan budaya di KBRI Doha, pada acara tersebut.

Doha, Qatar: KBRI Qatar baru-baru ini mengadakan diskusi tentang pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat Indonesia di Qatar.

Anggota masyarakat dari berbagai latar belakang seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia di Qatar, Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Qatar dan Umat Katolik Indonesia di Qatar turut serta dalam diskusi yang diadakan di KBRI tersebut. Duta Besar Indonesia untuk Qatar HE Ridwan Hassan dan para diplomat Indonesia di Qatar turut hadir dalam acara tersebut.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, HE Sidarto Danusubroto menjadi keynote speaker dalam diskusi tersebut.

Sittardo, 87, adalah pembantu presiden pertama Indonesia Soekarno pada 1967-1968 dan ketua MPR periode 2013-2014. Dalam sambutannya, Sittardo menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan di masa kini, khususnya bagi generasi muda Indonesia di Qatar. “Tidak masalah di mana Anda tinggal sekarang, yang terpenting adalah kontribusi Anda kepada negara dan orang-orang.”

Menurut Sittardo, Indonesia didirikan sebagai rumah bagi semua orang tanpa memandang ras, bahasa, atau agama. Cidardo mengutip bapak pendiri dan presiden pertama Indonesia yang pernah mengatakan: “Indonesia adalah satu untuk semua dan satu untuk semua.”

Dengan lebih dari 17.000 pulau, 300 kelompok etnis, dan 700 bahasa yang digunakan di seluruh nusantara, Indonesia membutuhkan ideologi pemersatu yang melekat pada setiap warganya. Dalam konteks ini, Siddardo mengatakan Panchasila (pancha berarti lima dan sila berarti prinsip) masih relevan dan berlaku sebagai ideologi negara yang menyatukan 280 juta rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang.

READ  Indonesia sambut pengungsi Rohingya yang terdampar di pantai Aceh

Pada tanggal 1 Juni 1945, Pancasila secara resmi ditetapkan sebagai falsafah negara Indonesia, dan menjadi dasar konstitusi, undang-undang, dan kebijakan nasional Indonesia. Itu juga mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip mendasar yang memandu bangsa dan rakyatnya.

Sementara itu, Dubes Hassan mencatat bahwa 23.000 orang Indonesia saat ini tinggal di Qatar dan 8 hingga 9% di antaranya adalah generasi muda di bawah usia 20 tahun. .”