Warga Jakarta tampaknya tidak setuju apakah akan berbagi jalan utama dengan pengendara sepeda, dan ibu kota tampaknya akan menjauh dari kota yang ramah sepeda. Jakarta.
Kapolri Listio Sikit Bravo, Ketua Umum Persatuan Olahraga Sepeda, kemarin bertemu dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk membahas kontroversi pengendara sepeda di jalan raya ibu kota. Secara khusus, mereka membahas rute sepeda sepanjang 11,2 kilometer senilai ITR28 miliar (US$1,9 juta) yang akan digunakan Jalan Sudirman dan Jalan MH, jalur perdagangan utama di Jakarta Pusat.
“Kami bertanya [the police] Untuk meninjau jalur sepeda permanen ini. Jika perlu, itu harus dihilangkan agar semua orang dapat menggunakan jalan itu, ”kata politisi partai Nastem Ahmed Zahroni. mengatakan Listio selama pertemuan.
“Itu hanya menjadi perhatian kami saat itu [bike lane] Akan dihapus, ”jawab Listio.
Jalur sepeda yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta pada Februari lalu di tengah kondisi bersepeda di Indonesia selama epidemi, telah dikritik karena penggunaan ruang yang tidak efisien.
Ahmad Sebelumnya berdebat Pengendara sepeda sering menggunakan jalur di pagi hari, tidak perlu mempersempit jalan untuk kendaraan bermotor sepanjang hari. Selain itu, mengendarai sepeda di jalan oleh pengendara sepeda motor menimbulkan risiko keselamatan.
Wakil Gubernur Jakarta Ahmed Riza Batria mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan kritik terhadap jalur sepeda, terutama dari Kapolri. Manajemen belum membuat keputusan tentang masalah ini.
Terkait
Jakarta akan mengerem pengendara sepeda dengan denda
Langganan Podcast Kelapa Untuk berita populer dan budaya pop terbaik dari Asia Tenggara dan Hong Kong setiap hari Jumat!
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi