DUBAI, 13 September / WAM / Hessa binti Issa Buhumaid, Menteri Pengembangan Masyarakat, menegaskan bahwa mempromosikan keseimbangan gender adalah prioritas jangka panjang untuk UEA, menekankan bahwa perempuan memainkan peran penting dalam mencapai pembangunan yang sejahtera. Berkontribusi pada stabilitas keluarga dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Buhumaid membuat pernyataan ini pada Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan, yang diadakan di Bali, Indonesia, dengan judul “Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan”. Ia mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Republik Indonesia karena telah menjadi tuan rumah sesi kolaborasi EMPOWER G20 yang berorientasi masa depan.
Menteri mencatat bahwa pelaksanaan undang-undang keseimbangan gender progresif mencakup pembayaran yang sama wajib; cuti ayah dan khususnya cuti ayah; Akses yang setara ke kredit hanyalah beberapa langkah yang telah diambil UEA untuk memajukan akses perempuan ke sumber daya keuangan dan peluang ekonomi, yang pada gilirannya memungkinkan kita untuk lebih mempersiapkan diri menghadapi krisis ekonomi, kesehatan, dan sosial di masa depan.
Dia juga mencatat bahwa pendekatan UEA untuk mempromosikan keseimbangan gender di UEA adalah pendekatan kolaboratif karena mengakui dan menghargai pekerjaan yang dilakukan oleh negara lain, organisasi internasional dan sektor swasta untuk memajukan kesetaraan gender. “Kebijakan kemitraan dan kerja sama meningkatkan pengetahuan dan memelihara inovasi.”
Buhumaid menambahkan bahwa UEA menyadari bahwa mendukung pekerja perempuan dan pengusaha secara berkelanjutan membutuhkan pembangunan struktur politik yang kuat untuk mengarusutamakan keseimbangan gender dalam ekonomi, lembaga keuangan dan pemerintahan.
“Namun, ekonomi dan ekonomi berimbang gender yang mengutamakan inklusi perempuan sama sekali tidak terwujud. Pemerataan perempuan di bidang ekonomi, khususnya pengusaha perempuan, membutuhkan komitmen yang kuat untuk membangun lingkungan hukum dan kebijakan yang tepat,” jelasnya. .
Menteri kemudian mengklarifikasi bahwa pengumpulan data terpilah gender adalah faktor pendukung utama dalam Strategi UEA untuk Keseimbangan Gender 2026, yang dengan sendirinya menyoroti pentingnya melibatkan dan memberdayakan pengusaha perempuan. Disimpulkan bahwa “pendekatan sistematis untuk pengumpulan data adalah praktik terbaik untuk membangun infrastruktur keuangan, ekonomi, dan pemerintah yang lebih responsif gender.”
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia