Tempo.co., Jakarta – Jumlah kasus Pemerintah-19 Omigron Variasi terus meningkat di Indonesia. Pada 17 Januari 2022, 840 kasus Omigran telah terdaftar, naik dari 92 dua hari sebelumnya.
“Sejak Omicron pertama kali didiagnosis pada 15 Desember 2021, ada 840 kasus positif hingga 17 Januari 2022,” kata Nadia Dormici, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Hidup Kementerian Kesehatan, dalam diskusi online, Selasa. . , 18 Januari.
Nadia mengatakan 609 dari 840 kasus Omigran adalah impor dan 174 transaksi lokal. Bukti dari 57 kasus yang tersisa belum ditemukan.
“Kalau kita lihat jumlahnya, mungkin masih ada 1.800 hingga 2.000 kasus. Tapi untuk penjangkauan lokal, kami telah mengidentifikasi 174 kasus,” katanya.
Dari sisi volume, kunjungan internasional terbesar datang dari Arab Saudi, diikuti Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.
Nadia mengatakan 79,1 persen pasien Omigran menerima dua dosis penuh vaksin Govit-19. Sekitar 4,2 persen hanya menerima satu dosis, dan 7 persen tidak divaksinasi. Status vaksinasi sisanya 9,7 persen belum diketahui.
“Ini adalah sesuatu yang perlu kita waspadai Omigron, Siapa yang tidak divaksinasi? Kalau divaksin biasanya gejalanya ringan,” kata Nadia.
Melangkah: Pertukaran lokal Omigran ditemukan di 9 wilayah: Kementerian
Noorita Devi
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi