Tempo.co, Jakarta – Risiko Indonesia a Depresi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu, yang relatif kecil dibandingkan negara lain.
“Indonesia melihat situasi domestiknya relatif baik. Beberapa negara sudah memasuki resesi, namun dibandingkan negara lain, Indonesia memiliki potensi resesi yang sangat kecil, yakni hanya tiga persen,” katanya.
Dalam pertemuannya dengan Georgieva, Presiden Jokowi mengatakan perekonomian Indonesia dalam kondisi baik, dengan inflasi domestik sebesar 4,2 persen, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen, dan rasio utang terhadap PDB sebesar 42 persen.
“Beberapa negara (rasio utang terhadap PDB) 100 persen,” kata Hartardo.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menjelaskan dalam pertemuan tersebut bahwa defisit anggaran masih terkendali; Sekitar empat persen, neraca perdagangan telah surplus selama 26 bulan, dan cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 135 miliar, katanya.
Lebih lanjut, Presiden menyampaikan harapan agar IMF dapat selalu mendukung kepemimpinan Indonesia pada masa kepresidenan G20 tahun 2022.
“Selanjutnya, karena kami khawatir dengan kenaikan inflasi di banyak negara, Indonesia berharap negara-negara berkembang dan Dana Moneter Internasional akan positif tentang Indonesia, (di mana) suku bunga akan memasuki rezim (proyek) baru, yaitu peningkatan global bunga. Indonesia akan sangat membutuhkan investasi. 100 persen,” jelas Hartardo.
Di sisi lain, IMF mengharapkan kepemimpinan Indonesia dalam Kepresidenan G20 akan mendorong para pemimpin ekonomi terbesar dunia untuk mendukung tindakan lembaga global yang mampu membantu negara-negara yang menghadapi krisis, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indravati. Kerumunan yang sama.
Antara
Klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi