POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia telah menyerukan transparansi pajak yang lebih besar antar negara

Indonesia telah menyerukan transparansi pajak yang lebih besar antar negara

JAKARTA (Andara) – Pemerintah Indonesia mengupayakan transparansi pajak yang lebih besar antar negara, kata Maui Ayunda, juru bicara pemerintah untuk Kepresidenan G20, di Jakarta, Kamis.

“Sebagai pemegang kepresidenan G20, Indonesia berkomitmen penuh untuk meningkatkan transparansi pajak antar negara. Sistem perpajakan internasional yang adil dan transparan sangat penting untuk memerangi penghindaran pajak, membatasi transfer pricing, dan mendorong kebijakan pajak nasional yang menguntungkan,” kata Ayunda. Dalam pernyataan yang dirilis Kamis di Jakarta.

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar dan digunakan untuk menopang pembangunan dan menjamin kemakmuran rakyat. Transparansi perpajakan dan pertukaran informasi perpajakan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di masa pemulihan pasca-Covid-19.

Transparansi pajak antar negara hanya bisa berdampak besar jika dilaksanakan secara kolektif, katanya.

Oleh karena itu, kerja sama internasional diperlukan untuk menerapkan standar transparansi, pertukaran informasi perpajakan, dan penegakan hukum terkait perpajakan yang tidak terbatas pada satu negara.

“Sebagai bagian dari kegiatan Kepresidenan G20 Indonesia, pertemuan Asia Initiative diselenggarakan pada 16 Februari 2022 dengan tema ‘Sustaining Recovery through Enhanced Tax Transparency’. Asia Initiative merupakan inisiatif yang diluncurkan November 2021 lalu dan disepakati oleh 11 negara Asia. untuk mendorong transparansi pajak di Asia,” jelas Ayunda.

Berita Terkait: Pemerintah melihat penerimaan pajak melebihi target, mencapai Rp1.485 triliun

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Global Forum on Transparency and Exchange of Tax Intentions, kepala otoritas pajak dari 13 negara Asia, anggota forum global dan beberapa organisasi internasional seperti Asian Development Bank (ADB), World Bank. , dan Kelompok Studi Administrasi dan Penelitian Pajak Asia.

“Ini menunjukkan keseriusan semua pihak dalam mendorong transparansi pajak. Sayangnya, peran dan kapasitas negara-negara Asia dalam upaya multilateral transparansi pajak belum merata. Hanya 11 negara di Asia yang berkomitmen untuk meningkatkan transparansi pajak. Deklarasi Bali Juli lalu. 14, 2022,” katanya.

Indonesia merupakan salah satu negara yang menikmati manfaat dari transparansi pajak, yang meliputi pemetaan potensi pendapatan sebesar Rp683 triliun dalam bentuk dividen, bunga, penjualan, dan pendapatan lainnya.

Manfaat transparansi pajak bagi Indonesia antara lain mengurangi ruang gerak penghindaran pajak antar negara yang mendorong kepatuhan wajib pajak dan mengoptimalkan penerimaan pajak sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Selain itu, penerimaan pajak yang optimal menjadikan pajak sebagai alat untuk meningkatkan lingkungan bisnis dan investasi.

“Penerimaan pajak yang dioptimalkan akan membantu pemerintah untuk mendorong mobilisasi sumber daya dalam negeri, membangun pemulihan yang berkelanjutan dan pulih dari dampak bencana pandemi,” kata Ayunda.

Indonesia telah menjajaki serangkaian penilaian untuk menjadi anggota penuh Financial Action Task Force (FATF). Dengan menjadi anggota FATF, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam memerangi penghindaran pajak dan mendorong upaya transparansi pajak global.

Berita Terkait: Penerimaan pajak naik 53,58% menjadi Rp705,02 triliun