TEMPO.CO, Manila – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Selasa 9 Januari mengatakan Indonesia siap bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk menyelesaikan kode etik yang telah lama ditunggu-tunggu. laut Cina SelatanBanyak negara tetangganya yang memiliki klaim yang tumpang tindih dengan Tiongkok.
“Terkait Laut Cina Selatan, Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh negara anggota ASEAN termasuk Filipina untuk menyelesaikan kode etik secepatnya,” kata Retno dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Filipina Enrique Manalo di Manila. Kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Tiongkok telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menciptakan kerangka kerja untuk menegosiasikan kode etik, sebuah rencana yang dimulai pada tahun 2002. Namun kemajuannya berjalan lambat meskipun ada komitmen dari semua pihak untuk memajukan dan mempercepatnya. operasi.
Tiongkok menetapkan klaimnya pada petanya menggunakan “garis sembilan titik” yang membentang hingga 1.500 kilometer (900 mil) selatan daratannya, memotong zona ekonomi eksklusif Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Pakistan. Vietnam. Keputusan Pengadilan Arbitrase Internasional pada tahun 2016 membatalkan sebagian besar klaim Tiongkok, sebuah keputusan yang ditolak oleh Beijing.
Reuters
Pilihan Editor: Filipina tetap terbuka untuk diplomasi dengan Tiongkok mengenai Laut Cina Selatan
klik disini Untuk mendapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal