Pemerintah Indonesia menawarkan insentif untuk menarik perusahaan Thailand berinvestasi di ibu kota barunya, Nusantara.
Insentif tersebut diumumkan oleh Deputi Keuangan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nasional Agung Wikaksono, yang berbicara pada “Forum Bisnis 2023: Peluang Investasi di Nusantara – Ibu Kota Indonesia Berikutnya”.
Acara tersebut diselenggarakan oleh KBRI, Pusat Promosi Investasi Indonesia dan Badan Ibu Kota Negara Nusantara pada hari Jumat.
Wikaksono mengatakan bahwa Nusantara akan menjadi lebih dari sekedar ibu kota baru, namun akan menjadi ibu kota administratif negara, dan pusat pertumbuhan ekonomi bagi negara dan kawasan Asia Tenggara yang lebih luas.
“Kami akan segera mulai membangun kantor pemerintahan, dan kami akan menjadikannya kota yang cerdas dan berkelanjutan,” tambahnya, sambil mendesak investor Thailand untuk bergabung dengan perusahaan dari Jepang, Malaysia, dan Singapura dalam mengembangkan kota tersebut.
Dia menambahkan bahwa antara tahun 2017 dan 2022, investor Thailand mengucurkan dana sebesar US$1,52 miliar (sekitar 54,2 miliar baht) ke sekitar 1.500 proyek di seluruh Indonesia.
Sekitar 284 perusahaan telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di ibu kota baru, termasuk 27 perusahaan dari Singapura, 25 perusahaan Jepang, dan 19 perusahaan Malaysia.
“Kami menantikan kedatangan investor Thailand ke proyek ini,” katanya.
Nusantara terletak di provinsi Kalimantan Timur di pulau Kalimantan, Indonesia. Rencananya ibu kota baru akan berukuran empat kali lipat dibandingkan ibu kota saat ini, Jakarta, di Pulau Jawa. Pemerintah berharap dapat membuka ibu kota secara resmi pada tahun depan.
Pak Wikasono mengatakan pemerintah menawarkan insentif untuk menarik perusahaan asing berinvestasi di 12 bidang, yaitu energi terbarukan, komunikasi, transportasi, perumahan, pengolahan dan pengelolaan air, infrastruktur teknologi, infrastruktur komersial, fasilitas kesehatan, fasilitas sosial dan umum, pendidikan. dan lain-lain. Kawasan industri hijau.
Insentif tersebut mencakup pembebasan pajak hingga 30 tahun untuk investasi pada industri sasaran seperti infrastruktur dan layanan publik, serta pengurangan pajak sebesar 350% untuk investasi penelitian dan pengembangan.
Narocha Rushoban, penasihat investasi Dewan Investasi Thailand, mengatakan Thailand dan Indonesia memiliki hubungan yang erat karena hubungan keduanya telah memasuki tahun ke-73.
Ia mengatakan ada banyak peluang investasi di Nusantara, terutama di bidang ekonomi digital, infrastruktur, sistem kesehatan, perhotelan, dan industri jasa. “Kami dapat menggunakan pengalaman kami di bidang tersebut untuk membantu mengembangkannya,” tambahnya.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian