POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia Minta Rafale Pimpin Modernisasi Pesawat Tempur

Pada 10 Februari 2022, Indonesia menandatangani kontrak senilai $8,1 miliar dengan Dassault Aviation Prancis untuk 42 pesawat tempur multi-peran Rafale. Dassault akan mulai menerapkan tahap pertama kontrak untuk enam pesawat dalam beberapa bulan mendatang. Fase kedua untuk 36 pesawat yang tersisa akan dimulai pada akhir 2022 atau 2023.

Namun, seperti saat ini, Indonesia telah berkomitmen pada enam jet tempur Rafale. Sisanya 36 pesawat masih harus mendapat persetujuan lebih lanjut dari pemerintah Indonesia.

Kesepakatan ini menandai akhir dari pencarian multi-tahun Indonesia untuk pesawat tempur multiperan baru. Awalnya mereka memesan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari United Aircraft Corporation (UAC) Rusia pada tahun 2017. Namun Amerika Serikat telah menekan banyak pelanggan senjata Moskow melalui CAATSA (The Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act) untuk berhenti membeli peralatan Rusia. Pada akhirnya, Indonesia tidak dapat menyelesaikan kesepakatan Su-35 dan malah menjajaki opsi alternatif.

Sebagai opsi pemenang, kesepakatan Rafale diharapkan mencakup paket komprehensif yang terdiri dari pesawat tempur serta amunisi, peralatan pelatihan dan pendukung. Namun, bagian penting dari persyaratan pesawat tempur baru Indonesia adalah penyertaan kompensasi, dan mungkin beberapa transfer teknologi (ToT).

Kompensasi adalah kuncinya

Dalam hal kompensasi dan ToT, vendor pertahanan di Prancis dan Indonesia telah menandatangani serangkaian kesepakatan untuk mendukung program pesawat tempur Rafale…

Akhir kutipan (220/1116 kata)

Anda dapat membaca artikel lengkap dengan masuk (klik disini) atau berlangganan Quwa Premium (klik disini).

Untuk berita dan analisis yang lebih defensif, lihat: