JAKARTA (ANTARA) – Indonesia masih menunggu keputusan Thailand mengenai perwakilan mana yang akan dikirim untuk menghadiri KTT ASEAN ke-43 di Jakarta pada 5-7 September 2023.
Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Suryodipuru mencatat, Thailand saat ini masih sibuk mempersiapkan pelantikan pemerintahan baru, sehingga belum ada keputusan siapa yang akan menghadiri KTT ASEAN.
“Kami berspekulasi apakah masih akan ada perubahan karena berdasarkan informasi yang diterima dari pihak Thailand, kemungkinan besar masih akan ada perubahan (dalam penentuan perwakilan mana yang akan hadir),” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu. (3 September).
KTT ASEAN ke-43 akan diselenggarakan di Jakarta di bawah kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023. Sebelumnya, Indonesia telah menyelenggarakan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Mei 2023.
Indonesia akan menjadi presiden ASEAN pada tahun 2023, dengan slogan “ASEAN Affairs: The Center for Growth.” Visi kepresidenan Indonesia adalah membangun Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang tangguh, adaptif, dan inklusif, di antara negara-negara lain.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan Perdana Menteri Sritha Thavisin tidak akan menghadiri KTT tersebut.
Pada bulan Agustus, Thavisin terpilih sebagai perdana menteri oleh Parlemen Thailand, dan Raja Thailand juga memberikan persetujuan pemerintahnya pada hari Sabtu (2 September).
Thavisin dan pemerintahannya rencananya akan dilantik oleh Raja Maha Vajiralongkorn pada Selasa (5 September) dan selanjutnya akan menyampaikan pidato politik di Parlemen.
Pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta, Senin, delegasi Thailand dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Sarun Charunsuwan.
“Ada kemungkinan (Charoensuan) akan diwakili pada hari pertama KTT, tapi ada kemungkinan hal itu akan berubah,” kata Surudiporo.
Berita Terkait: ASEAN: Thailand mempertahankan pendekatannya untuk menyelesaikan krisis Myanmar
Berita Terkait: Indonesia mengkritik pembicaraan Thailand dengan junta Myanmar
Berita Terkait: Sistem IMT-GT diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan Indonesia, Malaysia dan Thailand: Widodo
“Pemikir. Fanatik internet. Penggemar zombie. Komunikator total. Spesialis budaya pop yang bangga.”
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal