POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia meningkatkan batas pergerakan Covid saat kasus virus meningkat

Indonesia meningkatkan batas pergerakan Covid saat kasus virus meningkat

Indonesia akan memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada pergerakan dan kemampuan orang karena negara tersebut melihat kebangkitan kasus virus corona baru.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlanga Hartarto dalam jumpa pers mengatakan, kapasitas maksimum di perkantoran dibatasi 25% dari sebelumnya 50%, sementara sekolah dan tempat ibadah harus ditutup di daerah yang paling rentan. Dia menambahkan bahwa tindakan itu akan diperpanjang hingga 28 Juni dengan militer dan polisi dikerahkan untuk memastikan kepatuhan.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu telah mengalami lonjakan infeksi dalam beberapa hari terakhir, dengan jumlah kasus harian baru mencapai 9.868 pada hari Minggu, terbesar sejak Februari. Pemerintah memperingatkan kebangkitan setelah banyak orang bepergian untuk liburan Idul Fitri meskipun ada larangan.

Mengapa bermutasi? Virus corona Variabel sangat mengkhawatirkan: QuickTake

Telah dikonfirmasi bahwa jenis virus delta yang sangat menular, yang pertama kali diidentifikasi di India, adalah jenis yang ditemukan di antara infeksi di ibu kota Jakarta serta titik panas di kota Kudus di Jawa Tengah dan negara bagian Bangalan di Jawa Timur, Menteri Kesehatan Budi Kata Gunadi Sadkin. Dalam pengarahan yang sama. Ia menambahkan, pemerintah juga banyak menemukan acara kumpul keluarga yang berjejak perjalanan dan arisan.

Pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas rumah sakit sebesar 40% di daerah yang paling rentan, dengan tingkat hunian di Jakarta mencapai 75%, dengan hotel yang siap digunakan sebagai bangsal isolasi. Genom juga akan diurutkan setiap minggu, bukan setiap dua minggu untuk melacak varian baru.

Indonesia terus sangat bergantung pada program vaksinasi massal untuk menanggapi epidemi. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan para pejabat untuk mempercepat vaksinasi menjadi satu juta suntikan per hari pada Juli, karena pemerintah mulai memberikan vaksin kepada masyarakat umum bulan ini. Lebih dari 32 juta dosis telah diberikan sejauh ini, sebagian besar untuk petugas kesehatan, pegawai negeri dan orang tua.