POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk bergabung kembali dengan program insinyur perang KF-21

Oleh John Grovet

Insinyur dari Indonesia akan bergabung kembali dengan proyek yang dipimpin Korea Aerospace Industries (KAI) untuk membangun pesawat tempur KF-21 Boramae Multirole.

Manajemen Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan mengatakan pada 11 Agustus bahwa pengembangan tersebut mengikuti konfirmasi baru-baru ini atas komitmennya terhadap usaha patungan Indonesia.

Teknisi Indonesia bersiap untuk bergabung kembali dengan rencana Korea Selatan membangun jet tempur KF-21.  (KAI)

Teknisi Indonesia bersiap untuk bergabung kembali dengan rencana Korea Selatan membangun jet tempur KF-21. (KAI)

DAPA mengatakan 32 insinyur Indonesia sedang bersiap untuk melanjutkan pekerjaan pada proyek KF-21 dan jumlah mereka akan mencapai 100 pada akhir tahun.

DAPA menambahkan bahwa para pejabat saat ini sedang mempersiapkan dokumen visa dan harus diisolasi selama dua minggu sebelum melanjutkan pekerjaan pada proyek tersebut.

Seorang juru bicara KAI mengatakan
Janes
Personel Indonesia yang kembali akan bekerja dengan KAI pada produksi KF-21 dan operasi pengujian darat dan pesawat.

Seorang juru bicara mengatakan KAI akan mendukung para insinyur Indonesia dalam beberapa bulan mendatang untuk memahami pekerjaan yang dilakukan tanpa kehadiran mereka. Studi bahasa Korea juga sedang dipertimbangkan.

DAPA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa teknisi akan kembali bekerja pada KF-21 menyusul keputusan pemerintah Indonesia pada bulan April untuk “menegaskan kembali partisipasinya yang berkelanjutan dalam pengembangan bersama.”

Perusahaan mengatakan Jakarta juga telah meminta insinyur Indonesia untuk segera kembali ke Korea Selatan untuk bekerja di pesawat. “Sebagai tanggapan, pemerintah Korea Selatan setuju untuk menarik tenaga teknis Indonesia untuk memastikan rencana pembangunan bersama,” kata DAPA.

Pada tahun 2015, Korea Selatan dan Indonesia sepakat untuk menginvestasikan KRW8,8 triliun (USD7,6 miliar) dalam pengembangan KF-21, dengan Jakarta membayar 20% dari biaya pengembangan sebagai imbalan atas akses ke teknologi tersebut.

https://www.janes.com/defence-news/news-detail/indonesia-reaffirms-commitment-to-kf-21-fighter-engineers-to-re-join-project_19595

Insinyur Indonesia bergabung kembali dengan proyek yang dipimpin oleh Korea Aerospace Industries (KAI) …