JAKARTA (Antara) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan kementeriannya berupaya mempercepat restorasi bekas lokasi pertambangan seluas 800 ribu hektare di seluruh Tanah Air.
Menteri Bakar dalam rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu, mengatakan sekitar 800 ribu hektare lahan bekas tambang di Tanah Air perlu direklamasi.
Sementara itu, kata dia, lahan seluas 300 ribu hektare tersebut merupakan lahan tambang terbengkalai, sebagian besar lahan tambang terbengkalai berada di Provinsi Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara.
“Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Kementerian ESDM. Kami sudah memulainya sejak tahun 2017, namun pembahasannya tidak mudah. Kami mohon Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia segera berkoordinasi mengenai hal ini,” imbuhnya. .
Banyak kendala yang dihadapi dalam merehabilitasi lahan bekas tambang.
Pakkar mengatakan, jika pemegang izin usaha pertambangan menutup lokasi pertambangannya, ada dana jaminan untuk memulihkannya.
Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang Rehabilitasi dan Pascatambang serta Peraturan Menteri Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang.
Ia menyampaikan, rehabilitasi daerah aliran sungai merupakan tanggung jawab Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu, ia mengaku kesulitan menemukan banyak pemilik pertambangan yang telah mendapat izin dari pemerintah daerah.
Sementara itu, Komisi DPR mendesak kementerian membahas dana pemulihan per hektar.
“Hal ini akan kami perhatikan dan akan kami sampaikan nanti saat kita membahas aturan pemulihan lingkungan tambang bekas tambang,” jawab Pakkar.
Berita Terkait: Pansus Polda Sumbar Dibentuk untuk Periksa Izin Pertambangan
Berita terkait: Pembatalan 2.078 izin pertambangan tak bernilai dimulai pada 10 Januari
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali