Ekonomi kreatif dapat menjadi landasan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Jakarta (Antara) – Indonesia telah mengambil peran utama dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada World Conference on Creative Economy (WCCE) ke-3 di Nusa Dua, Provinsi Bali, Kamis.
Presiden mencatat, Indonesia juga akan mendorong kontribusi yang lebih besar dari sektor ekonomi kreatif bagi pemulihan ekonomi global.
“Ekonomi kreatif dapat menjadi pilar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” katanya dalam konferensi yang merupakan acara sampingan dari kepresidenan Indonesia G20 2022.
Kepala negara menilai sektor ekonomi kreatif bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan.
Presiden mencatat meski di tengah pandemi COVID-19, produk-produk ekonomi kreatif tetap laku terjual, sehingga sektor tersebut mampu bertahan relatif lebih baik di tengah pandemi dibandingkan sektor ekonomi lainnya.
Berita terkait: Intelijen bisnis menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8 persen
Dia mencatat bahwa “beberapa sub-sektor ekonomi kreatif, seperti aplikasi dan game serta televisi dan radio, telah tumbuh secara signifikan, didorong oleh konsumsi konten (digital) yang meningkat secara dramatis selama pandemi.”
Jokowi menegaskan, sektor ekonomi kreatif tidak hanya akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, tetapi juga negara-negara lain.
Presiden mengantisipasi bahwa ke depan sektor ini akan menjadi kekuatan ekonomi yang komprehensif.
Oleh karena itu, pengembangan sektor tersebut harus terus didorong, sehingga dapat tumbuh lebih cepat, lebih besar dan lebih maju di masa mendatang, ujarnya.
WCCE adalah inisiatif global yang didirikan pada tahun 2018 untuk mempromosikan ekonomi kreatif yang inklusif, melibatkan seribu pemangku kepentingan dari berbagai lembaga dan entitas serta pembuat kebijakan.
Berita terkait: Indonesia pertahankan akuntabilitas penggunaan anggaran negara: Menteri
Kongres Pendidikan Dunia ke-3 yang berlangsung dari tanggal 5-7 Oktober 2022 mencari langkah strategis untuk pemulihan sektor ekonomi kreatif global.
Ada empat subtema dalam konferensi tersebut, yang pertama adalah “Relevant Issues and Progress in Creative Economy” yang akan membahas tentang kondisi sektor ekonomi kreatif saat ini.
Subtema kedua adalah “The Resilient Creative Economy of Global Goals” yang akan membahas tentang agenda inklusivitas 2030 dan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendorong ketahanan sektor ekonomi agar mampu mengatasi isu-isu global.
Subtema lainnya adalah “Ekonomi Kreatif Global: Apa Selanjutnya?” Ini akan mengeksplorasi arah masa depan sektor serta membangun upaya bersama untuk mengatasi tantangan dan menyambut prospek di sektor ini.
Subtema terakhir adalah “Pengenalan Roadmap Ekonomi Kreatif” yang akan mempresentasikan draft Roadmap Ekonomi Kreatif di Bali sebagai hasil sidang ketiga World Trade Council.
Sektor ekonomi kreatif menyumbang 6,98 persen – atau Rp 1.134 triliun – terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2021.
Berita terkait: Pemerintah kembangkan pertanian pangan untuk tingkatkan ketahanan pangan: Menteri
Berita terkait: Indonesia mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di antara anggota G20: Jokowi
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian