|
Gambar ilustrasi. – foto congthuong.vn |
HÀ NỘI – Commercial Remedies Authority of Việt Nam (TRAV), Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengatakan baru saja menerima informasi Komisi Anti Dumping Indonesia (KADI) meluncurkan investigasi anti dumping dengan produk polypropylene copolymer yang dibuat atau diimpor dari Korea Selatan dan Uni Emirat Arab, Malaysia, Singapura, dan Vietnam.
Secara khusus, barang dagangan yang diperiksa adalah polimer polipropilena yang diklasifikasikan menurut kode HS 3902.30.90. Pihak yang meminta pemeriksaan adalah PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
TRAV dan KADI akan menerbitkan kuesioner survei, menyediakan file aplikasi (versi publik) dan membuka kesempatan bagi lembaga pengirim untuk memberikan informasi, menjawab pertanyaan atau memberikan saran.
Pihak-pihak yang berkepentingan yang belum mengajukan surat pemberitahuan keikutsertaan dalam perkara tersebut dapat dalam waktu 14 hari sejak tanggal surat pemberitahuan tersebut dikeluarkan, selambat-lambatnya pada tanggal 27 Agustus menurut waktu Indonesia.
TRAV menekankan bahwa penerapan tindakan anti-dumping (jika ada) akan merugikan produsen dan eksportir bersama polypropylene Vietnam, mengurangi keunggulan kompetitif mereka, yang mengarah pada risiko kehilangan sebagian atau seluruh pasar ekspor ke Indonesia.
Oleh karena itu, TRAV merekomendasikan agar perusahaan manufaktur dan ekspor terkait secara aktif mendaftar untuk berpartisipasi secara penuh dan komprehensif serta bekerja sama dengan KADI selama proses kasus.
Selain itu, organisasi perlu mempelajari dengan cermat isi pemberitahuan tersebut dan secara ketat mematuhi persyaratan KADI dalam hal batas waktu, bentuk dan isi pemberian informasi dan dokumen.
Pada saat yang sama, mereka juga perlu bertukar dan memberikan informasi kepada TRAV secara teratur untuk mendapatkan dukungan tepat waktu.
Kopolimer polipropilena adalah bahan termoplastik yang memiliki banyak sifat yang memungkinkan dan digunakan dalam berbagai aplikasi yang dapat ditemukan dalam pengemasan, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, manufaktur tekstil, dan peralatan medis.
Ketahanan bahan kimia dan kelembaban dari kopolimer polipropilena telah menyebabkan seringnya digunakan dalam pembuatan wadah makanan dan botol minuman.
Selain itu, industri tekstil menggunakan kopolimer polipropilen untuk membuat tekstil untuk alat pelindung dan filter.
Karena biokompatibilitas dan sterilitasnya, ini juga biasa digunakan pada perangkat medis seperti kantong infus dan jarum suntik. – VNS
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian