POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia: Ingat yang mati, berjuang untuk yang hidup

Indonesia: Ingat yang mati, berjuang untuk yang hidup

Asisten Sekretaris Jenderal IndustriALL Khan Matsuzaki menyerukan mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati pekerja yang tewas dan terluka saat bekerja, dan mendesak para peserta untuk berjuang demi hidup mereka di ITSS dan Taman Industri Morowali di Indonesia. Menekankan pentingnya melindungi kesejahteraan pekerja di seluruh industri dan menyoroti perlunya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan standar keselamatan tempat kerja.

“Industri nikel di Indonesia berkembang pesat, namun K3 masih tertinggal di banyak tempat kerja. Pendidikan dan pelatihan yang tepat, penegakan hak-hak etika dan, yang paling penting, kelompok K3 gabungan masih kurang. Kita harus berusaha untuk mengorganisir lebih banyak pekerja, menciptakan kesepakatan bersama yang lebih kuat, dan menjadikan tempat kerja lebih aman bagi seluruh pekerja.

kata Matsuzaki.

Pada Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sedunia ini, beliau mengatakan penting untuk diingat bahwa setiap tahun 3 juta pekerja meninggal karena penyebab terkait pekerjaan dan puluhan ribu lainnya terluka. IndustriALL berjanji untuk mendukung anak perusahaannya di Indonesia dalam kampanye ratifikasi Konvensi ILO 155 dan Konvensi 176, yang melindungi hak pekerja Indonesia untuk mengetahui, hak untuk berpartisipasi, dan hak untuk menolak.

Dalam kesaksiannya yang mengharukan, beberapa anggota serikat pekerja menceritakan pengalaman langsung mereka melihat tungku meledak dari tanah. Mereka dengan gagah berani menangkap dan menyelamatkan dua orang pekerja, seorang warga negara Indonesia dan seorang warga negara Tiongkok, yang terjatuh dari ketinggian 50 meter. Mereka berang melihat mayat-mayat bertumpuk di dekat tungku yang beroperasi pada suhu 1.200 derajat Celcius.

“Tidak ada latihan darurat untuk kecelakaan industri di pabrik, perusahaan hanya mengadakan latihan kebakaran. Para pekerja tidak tahu bagaimana cara mengevakuasi dan menyelamatkan nyawa mereka. Kami meminta perusahaan mengadakan latihan darurat secara berkala untuk mencegah hal ini terjadi di masa depan. .

Anggota serikat pekerja juga disertakan.

READ  Kunci pengawasan untuk mencegah penyebaran cacar monyet: ahli epidemiologi

Anggota serikat pekerja lain di lokasi tambang menyoroti isu-isu seperti pelanggaran protokol keselamatan, dan menjelaskan bahwa para pekerja diinstruksikan untuk melakukan operasi produksi dan perbaikan pada saat yang bersamaan. Pekerja yang dipindahkan dari perusahaan lain di IMIP kehilangan nyawa tanpa mengetahui di mana pintu keluarnya. Kurangnya ambulans, klinik dan fasilitas medis lokal yang memadai di lokasi besar seperti IMIP memperburuk situasi.