Jakarta. Bank Indonesia sedang menjalankan proyek percontohan untuk Cross-Border Rapid Response, atau QR, yang menghubungkan pembayaran dengan sesama bank sentral Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand, dalam upaya mendorong digitalisasi dan membuat transaksi antar negara tersebut lebih efisien.
“Sehingga konsumen dan merchant di negara-negara tersebut dapat melakukan dan menerima pembayaran secara instan menggunakan kode QR,” kata Doni B Guyono, Deputi Gubernur Bank Indonesia, di samping acara Kepresidenan G20 di Indonesia, Selasa.
Menurut Doni, mendorong QR lintas batas akan memungkinkan transaksi yang lebih efisien, sekaligus merangsang digitalisasi perdagangan dan bisnis.
Pasak juga membantu menjaga stabilitas makroekonomi dengan mendorong penggunaan kerangka Penyelesaian Mata Uang Lokal (LCS) secara ekstensif.
“Inisiatif untuk menghubungkan pembayaran lintas negara dengan interkoneksi kode QR nasional kedua negara merupakan implementasi dari Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025,” kata Doni merujuk pada rencana Bank Indonesia untuk mengarungi industri sistem pembayaran di tengah era ekonomi digital. .
“Digitalisasi akan membantu mengubah Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan tinggi,” ujarnya.
Layanan pembayaran digital juga akan meningkatkan inklusi keuangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama yang masih minim literasi keuangan.
Menurut Caspar Situmorang, Wakil Presiden Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, pembayaran QR lintas batas akan menjadi keuntungan bagi UMKM dan sektor pariwisata.
“Kami optimis ini akan membantu UMKM dan sektor pariwisata yang selama ini tertekan selama pandemi,” kata Caspar.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian