- Kementerian Keuangan Indonesia sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi dan emisi karbon.
- Negara perlu meningkatkan pendapatan pajak, terutama setelah biaya pandemi.
- Di seluruh dunia, berbagai negara memikirkan kembali pajak setelah resesi pandemi.
- Lihat lebih banyak cerita di halaman bisnis Insider.
Indonesia sedang mempelajari kemungkinan untuk menaikkan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi dan memberlakukan pajak atas emisi karbon, Laporan Bloomberg.
Pemerintah negara tersebut perlu menghasilkan lebih banyak pendapatan dan mengurangi defisit, dan Kementerian Keuangan telah mengusulkan beberapa langkah pajak untuk membantu menghasilkan keseimbangan potensial pada pembukuan.
Yang pertama adalah membuat kelompok pajak pendapatan tinggi baru. Mereka yang berpenghasilan lebih dari 5 miliar rupee setahun – sekitar $ 349.000 – dapat menerima pajak penghasilan 35%. Menurut Bloomberg, tarif pajak penghasilan saat ini umumnya melebihi sekitar 30% dan turun menjadi 5%.
Pajak emisi karbon juga ditetapkan, yang dapat berlaku untuk segala hal mulai dari bahan bakar fosil hingga mobil. Seperti Laporan ReutersIndonesia merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca. Negara ini juga melihat reformasi pajak pertambahan nilai (PPN), dan merumuskan sistem yang akan mengenakan pajak atas barang-barang yang berbeda dengan tarif yang berbeda, daripada tarif tetap 10% saat ini.
Ini adalah negara terbaru yang menghitung pajak dan pendapatan setelah pandemi virus korona, yang telah sangat mengganggu perekonomian di seluruh dunia. untuk saya Nikki Asia, Indonesia telah gagal memenuhi target penerimaan pajak selama tiga tahun terakhir – dan harus meningkatkan pengeluaran pada tahun 2020 untuk mengatasi pandemi.
Salah satu metode pajak potensial untuk mengimbangi biaya pandemi adalah dengan mengenakan pajak kekayaan satu kali pada orang berpenghasilan tinggi. Argentina baru-baru ini menghasilkan $ 2,4 miliar dengan satu, yang semuanya akan disalurkan ke daerah yang terkena epidemi, termasuk perumahan, kesehatan masyarakat dan usaha kecil. Dana Moneter Internasional mengatakan pajak sementara pada orang kaya dapat membantu ekonomi global pulih dari pandemi
Resesi
.
Proposal pajak Indonesia sangat mirip dengan proposal Presiden Joe Biden untuk membiayai investasi infrastruktur besar-besaran, termasuk ekonomi perawatan dan pendidikan. Dia ingin mengimbangi pengeluaran tersebut dengan kenaikan pajak untuk perusahaan dan orang Amerika yang berpenghasilan lebih dari $ 400.000. Langkah-langkah ini bukan merupakan pajak kekayaan yang eksplisit, tetapi tetap menargetkan perusahaan dan individu terkaya.
“Gamer yang sangat menawan. Ahli web. Sarjana TV. Pecandu makanan. Ninja media sosial yang rajin. Pelopor musik hardcore.”
More Stories
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian
Ekonomi perawatan di Indonesia