Saya berharap Indonesia dan UEA dapat bertukar pengalaman dan ahli di bidang iklim dan geofisika.
JAKARTA (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatik, dan Geofisika (BMKG) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama Meteorologi dan Geofisika dengan Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Uni Emirat Arab (UEA).
Siaran pers KBRI Abu Dhabi ditandatangani oleh Presiden BMKG Twikorita Karnawati dan Dirjen NCM Abdullah Al Mandoos di kantor NCM Abu Dhabi, Rabu.
Kedua pihak akan bekerja sama di berbagai bidang seperti sistem peringatan dini, perubahan iklim, pengembangan sumber daya manusia, konsultasi layanan komersial terkait meteorologi dan geofisika serta kolaborasi lain yang disepakati.
Karnavati mengatakan badan tersebut perlu memperkuat sistem peringatan dini, mengingat lokasi Indonesia yang berada di cincin api, yang membuat Indonesia rentan terhadap risiko seperti kebakaran dan tsunami. Selain itu, kondisi alam Indonesia yang beragam di berbagai wilayah menghadirkan tantangan sosial ekonomi.
Berita terkait: Indonesia akan mengatasi empat isu kritis di COP28
Ia menyampaikan, sebagai bagian dari strategi penguatan peran BMKG, BMKG bekerja sama dengan berbagai mitra seperti NCM untuk berbagi pengalaman, mengembangkan sumber daya manusia, dan terlibat dalam berbagai proyek meteorologi dan geofisika.
Duta Besar Indonesia untuk UEA Hussin Bagis mengatakan perjanjian tersebut menandai langkah maju yang signifikan dalam kerja sama antara Indonesia dan UEA di bidang iklim dan geofisika.
“Saya berharap Indonesia dan UEA dapat bertukar pengalaman dan ahli di bidang iklim dan geofisika,” tambah Bagis.
Diskusi mengenai perjanjian tersebut dimulai pada Agustus 2023 dan berakhir pada bulan November, menjelang konferensi COP28, yang diperkirakan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, kata pernyataan itu.
Berita terkait: Jokowi berangkat ke UEA untuk menghadiri acara perubahan iklim COP28
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi