POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Indonesia dan Jepang bahas investasi energi hijau

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi pada Selasa untuk membahas kerja sama di bidang energi hijau, perikanan, lingkungan, dan industri petrokimia.

Pada pertemuan di kantornya di sini, Pondicherry meminta Jepang untuk berinvestasi membangun pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan Utara, yang dapat menghasilkan listrik 11.000 megawatt.

“Pada Desember 2021, Presiden Djokovic (Joko Widodo) meresmikan kawasan industri hijau seluas 30 hektare,” kata Menteri Koalisi Koichi dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan di Jakarta, Selasa.

Indonesia telah banyak berubah dalam tujuh tahun terakhir, katanya. Pertumbuhan negara itu hampir merata di wilayah barat dan timur, katanya.

Berita Terkait: RI-Jepang tingkatkan kerjasama di bidang otomotif dan industri digital

Pontijaitan mengatakan kepada Koichi bahwa pusat investasi Indonesia saat ini adalah pertumbuhan industri hilir, terutama berfokus pada stainless steel, komponen produksi lithium.

Ia juga menjanjikan Indonesia memiliki cadangan bijih nikel yang cukup besar dengan kapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun.

“Industri hilir telah mengubah struktur ekonomi Indonesia, yang berarti mengurangi ketergantungan pada bahan baku,” tambahnya.

Menko juga mengusulkan agar kedua negara menyusun rencana diskusi teknis untuk membahas secara aktif poin-poin kerja sama.

Sementara itu, Koichi berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah membebaskan kapal pengangkut batu bara tersebut. Ia menyambut baik usulan tersebut, yang mencakup sektor publik dan swasta.

Dia kemudian menguraikan pertumbuhan investasi Jepang di sektor amonia di Teluk Bintuni di Papua Barat, dengan mengatakan proyek tersebut telah mencapai tahap studi kelayakan.

Koichi berharap dapat bekerja sama lebih lanjut dengan Indonesia dalam pengembangan baterai untuk pembangkit listrik tenaga surya dan hubungan yang lebih erat di masa depan.

Berita Terkait: Indonesia-Jepang tandatangani kesepakatan konversi energi