TEMPO.CODan Jakarta – Seorang pejabat Indonesia mengatakan bahwa sektor halal menjadi salah satu penggerak ekonomi menuju jalur positif pada kuartal kedua tahun 2021. Deputi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Koordinasi Perdagangan dan Industri, Susuijono Mejiarsu, mengatakan pertumbuhan ekonomi sangat tinggi. diharapkan terus berlanjut. Pada lintasan positif di kuartal ketiga.
“Salah satu sektor yang diharapkan memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi adalah sektor halal,” katanya di Jakarta, Jumat, 4 Juni.
Dikatakannya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah umat Islam terbesar, memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor halal.
Diperkirakan total konsumsi produk halal pada 2025 akan mencapai US$218,8 miliar, atau tumbuh 5,3 persen per tahun.
Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menunjukkan bahwa sektor halal sangat tahan terhadap pandemi. Saat ekonomi nasional terkontraksi 2,1 persen, hanya sektor halal yang mencatatkan koreksi sebesar 1,7 persen.
Sementara itu, State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021 menempatkan indikator ekonomi syariah Indonesia di peringkat keempat dunia, naik satu peringkat dari tahun lalu.
Sosogono mengatakan, pemerintah telah menerbitkan PP No 39 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kehalalan Produk yang merupakan bagian dari implementasi UU 11 Tahun 2020 tentang penciptaan lapangan kerja.
“Basis tersebut diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kepastian bagi seluruh entitas komersial untuk mendapatkan sertifikasi halal,” ujarnya.
Baca: Indonesia Tertinggal Malaysia dalam Ekspor Makanan Halal: Gappmi
dalam
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian