Artinya dunia (vaksin) bisa meningkatkan produktivitas. Seharusnya tidak ada batasan pada produksi dan distribusi vaksin. Di sini, negara-negara D-8 dapat berperan dengan menyediakan produktivitasnya.
Jakarta (Andara) – Presiden Indonesia Joko Widodo (Djokovic) mendesak delapan negara berkembang (T-8) untuk membebaskan dunia dari wabah Covit-19 dan mengejar pemulihan ekonomi global dengan meningkatkan kapasitas produksi vaksin.
10 alamatTh Pada KTT T-8 online pada hari Kamis, Presiden Djokovic menyoroti tumbuhnya nasionalisme vaksin di tengah upaya untuk mempromosikan akses yang setara ke vaksin dengan harga terjangkau di semua negara.
Artinya dunia (vaksin) bisa meningkatkan produktivitas. Seharusnya tidak ada pembatasan produksi dan distribusi vaksin. Di sini negara-negara D-8 bisa berperan dalam memberikan produktivitasnya, ”ujarnya.
Dia mengatakan kepada para pemimpin kelompok D-8, yang mencakup Iran, Mesir, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Turki dan Malaysia, bahwa negara-negara anggota T-8 dapat meningkatkan produksi vaksin untuk mendorong akses yang sama ke vaksin dan mengubah teknologi. Dan Indonesia.
“Beberapa dari kita termasuk Indonesia sendiri sedang dalam proses pengembangan vaksin, dan D-8 harus terbuka untuk bekerjasama dalam pengembangan dan produksi vaksin di masa mendatang,” kata Presiden Djokovic.
Pemimpin Indonesia itu meminta negara-negara anggota T-8 untuk membantu upaya pemulihan ekonomi global, dengan mengatakan mereka memiliki potensi perdagangan lebih dari $ 1,5 miliar antar kawasan.
“Fasilitas perdagangan regional dalam D-8 harus didorong dan hambatan perdagangan harus dikurangi. Penguatan perdagangan antar negara anggota D-8 penting dan akan menjadi mekanisme pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Berita Terkait: Kita harus menolak tumbuhnya nasionalisme vaksin: Widodo memberi tahu D-8
Ia juga menyebutkan bahwa teknologi digital, digitalisasi, kecerdasan buatan, kekuatan komputer dan big data merupakan bidang yang perlu dikembangkan.
Ia mengatakan bahwa teknologi telah membuat berbagai kemajuan dan T-8 harus menggunakan teknologi untuk kemaslahatan masyarakat dan mencerminkan citra perekonomian di masa depan.
Masalah ini sejalan dengan tema KTT T-8 ke-10 – Kemitraan untuk Dunia yang Bertransformasi, Generasi Muda dan Penggunaan Kekuatan Teknologi – yang menyoroti kebutuhan generasi muda T-8 untuk mendapatkan manfaat dan mengubah Revolusi Industri Keempat. Untuk lanskap perubahan teknologi informasi dan komunikasi.
Indonesia telah menjadi pendukung vokal untuk akses yang setara dan adil terhadap vaksin COVID-19. Negara ini adalah salah satu ketua bersama dari Covax Advance Market Commitment Engagement Committee (Covax AMC EG).
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Mahendra Sireka juga mendesak keberagaman vaksin di tahun ke-17Th Sidang T-8 Ministers ‘Meeting dilaksanakan pada Rabu (7 April 2021). Dia mengatakan D-8 harus memastikan bahwa vaksin didistribusikan secara adil kepada semua tanpa gangguan.
“Dalam hal ini, kami harus mendukung situs Kovacs sebagai satu-satunya platform untuk memastikan akses yang setara untuk semua dan harga vaksin yang terjangkau,” tegasnya.
Dia meminta T-8 untuk memperkuat penelitian dan pengembangan di negara-negara T-8 dan untuk memprioritaskan industri dan jaringan kesehatan dan farmasi.
Berita Terkait: Indonesia menyediakan pusat vaksinasi untuk Asia Tenggara: FM
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi