Jakarta, Indonesia
Indonesia akan menerima tambahan dosis vaksin COVID-19 Sinovac dari China, dan AstraZeneca dari Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), kata Menteri Kesehatan Indonesia, Senin.
Bodhi Gonady Sadkin mengatakan tambahan pasokan dosis vaksin Sinovac adalah hasil dari diskusi tingkat tinggi antara Presiden Joko Widodo dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping.
“Akan ada tambahan vaksin dari Sinovac, termasuk 10 hingga 15 juta dosis, untuk bulan April dan Mei,” kata Sadikin dalam jumpa pers virtual.
Dia mengatakan Departemen Luar Negeri juga efektif dalam menegosiasikan kembali vaksin tambahan dari Aliansi GAVI melalui Skema Fasilitas COVAX, yang sebelumnya ditunda karena larangan negara produsen.
“Bulan depan, dua pengiriman lagi, yaitu 3,8 juta dosis COVAX akan dikirimkan,” katanya.
Dengan tambahan dosis tersebut, Sadikin mengatakan Indonesia bisa mempercepat laju vaksinasi yang melambat akibat kekurangan vaksin.
Jumlah vaksin yang diberikan bulan ini telah menurun menjadi sekitar 300.000 dosis per hari, turun dari setengah juta dosis per hari bulan lalu, menurut Kementerian Kesehatan.
India telah melarang ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi di negara itu setelah lonjakan kasus COVID-19, Sadkin menjelaskan mengapa kampanye vaksin melambat.
Menteri menambahkan, “Sekarang, persediaan vaksin di bulan Mei sangat besar, dan segera kami akan kembali ke kecepatan yang sama seperti sebelumnya.”
Menurut data resmi, setidaknya 18 juta orang sejauh ini menerima serangan terhadap COVID-19 di negara tersebut.
* Ditulis oleh Rani Chironisa Rovinaldo dengan Anadolu Agency for Indonesian Language Services di Jakarta.
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal