JAKARTA (ANTARA) – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyerukan rekrutmen bidan yang lebih baik di seluruh negeri, karena hanya 45.875 atau 55 persen dari 83.931 desa yang memiliki bidan.
Ketua Pengurus Pusat IBI Ade Jubaedah pada hari Senin mendesak kementerian terkait untuk memastikan perekrutan bidan di desa secara efektif, mengingat banyaknya lulusan yang berpengetahuan dan banyak desa yang membutuhkan keahlian tersebut.
Mengutip survei fasilitas kesehatan tahun 2019, ia menyebutkan terdapat sekitar 36.000 klinik bidan mandiri di Indonesia.
Jubeda mencatat, bidan dapat diangkat menjadi PNS atau PNS kontrak untuk mendukung program Kementerian Kesehatan pada jabatan kesehatan masyarakat.
Ia mencatat, bidan di Indonesia memerlukan bimbingan dan dukungan berupa regulasi di bidang kesehatan yang dapat meningkatkan motivasi mereka dalam melayani masyarakat.
Zubeda juga menekankan perlunya kolaborasi dan koordinasi untuk mempercepat pemberian layanan kebidanan yang berkualitas.
Hingga 3 Juni, pelayanan KB mencapai 1.186.658 atau 112,4 persen dari target yang ditetapkan dalam program HUT IBI sebanyak 1.055.983.
Bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Asosiasi Museum Prestasi Nasional (MURI) mendapat penghargaan atas prestasi implantasi alat kontrasepsi implan secara simultan pada wanita.
Implan IBI dipasang pada 117.910 perempuan di 34 provinsi, melampaui target awal sebanyak 110.877. Mereka melakukan layanan sterilisasi serentak di pusat kesehatan di seluruh negeri dari tanggal 8-31 Mei.
Berita terkait: IBI-BKKBN mencetak rekor kontrasepsi implan simultan
BERITA TERKAIT: Pemerintah Indonesia meminta solusi untuk masalah rekrutmen bidan fakultas
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Kalbar gelar rapat penanganan karhutla
URTF menyediakan $2 juta untuk Proyek Ketahanan Iklim Nusantara
Menteri Pariwisata Sandhyaka Uno memberikan update mengenai proyek LRT Bali