Korandalo (Andara) – Peringatan Hari Pahlawan Korandalo pada 23 Januari harus dilestarikan karena pada tanggal tersebut, 81 tahun lalu, provinsi tersebut berhasil mengusir penjajah, kata Pj Gubernur Korandalo Hamka Hendra Nor.
“Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dimulai di Korandalo tanggal 23 Januari 1942. Jadi, kita bisa meminjam istilah ‘.Merdeka Sebelum Merdeka‘ (Kebebasan sebelum kebebasan). Slogan ini menjadi inspirasi bagi warga seluruh bangsa, khususnya di Korandalo selamanya (untuk semangat kemerdekaan),” ujarnya di Korandalo, Senin.
Peringatan Hari Pahlawan ke-81 diperingati pada Senin di halaman kantor Bupati Bone Polango, dengan Plt. Gubernur sebagai pengawas upacara.
Selain pengibaran bendera merah putih dan mengheningkan cipta (Hening Cipta), pada acara Patriot Day, Panchasheela dibacakan oleh Inspektur Upacara dan Pembukaan UUD 1945 dibacakan oleh Jigal Hasan.
Upacara dilanjutkan dengan pembacaan sejarah patriotik oleh Rahmat Mohammad, pejabat organisasi Bemuda Panchasheela Korandalo.
Hari Pahlawan 1942 melukiskan potret besarnya nasionalisme dan patriotisme yang ditunjukkan para pemuda Korandalo dalam bergabung dengan bangsa Indonesia.
Tak heran, peristiwa itu menjadikan Korandalo sebagai salah satu daerah yang menjadi contoh bagi daerah lain dalam merebut kemerdekaan dan emansipasi dari penjajahan, kata Noir.
Usai upacara, bendera merah putih setinggi 23 meter dikibarkan oleh para peserta pawai.
Medali penghargaan diberikan kepada ahli waris para martir dari peristiwa bersejarah pada 23 Januari.
Perayaan Hari Patriot serupa akan digelar di kabupaten dan kota Korandalo lainnya secara bergilir.
Berita Terkait: Kementerian menawarkan Kursus Perizinan Kepelatihan PSSI AFC C oleh Korandalo
Berita Terkait: Atlet mempromosikan Corandalo Utara sebagai situs paralayang yang indah
Berita Terkait: Pemerintah Gorontalo bantu UMKM buat lebih banyak masker
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi