Tempo.co., Jakarta – Gunung Merapi Gunung berapi yang meletus meletus 15 kali pada hari Minggu di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gunung berapi itu terbang ke arah tenggara dan barat daya.
Gunung berapi yang meletus itu meletus 10 kali ke arah barat daya dengan jarak bergerak maksimum 1.500 meter antara pukul 00.00 hingga 06.00 waktu setempat, kata Honey Humaida, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Bencana Geologi (PPPDKG) Yogyakarta.
Sedangkan lava runtuh sebanyak lima kali ke arah tenggara dengan jarak maksimum 1.000 meter.
“Asap yang mengepul dari jurang berwarna putih dengan intensitas tipis dan berada 100 meter di atas puncak jurang,” kata Honeyk Humaida.
Selain lava pijar, Gunung Merapi mengalami 25 kali gempa dengan magnitudo 4-26 mm dalam waktu 28-102 detik dan dua kali gempa dengan magnitudo 4 mm dalam waktu 11,9-13,8 detik.
Selanjutnya terjadi 54 gempa multifaset dengan magnitudo 3-22 mm dalam waktu 5,6-7,7 detik, 13 gempa vulkanik dangkal dengan magnitudo 55-75 mm dalam 8,7-13,2 detik dan gempa tektonik dengan kekuatan 8. 61mm per detik.
Sabtu Malam, 18:00 WIB – Pada tengah malam, Gunung Merapi dilaporkan meletus delapan kali sebanyak 1.200 meter ke arah barat daya dan enam kali sebanyak 1.000 meter ke arah tenggara. .
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi dalam status tersier atau peringatan.
Awan vulkanik dan panas gunung berapi diperkirakan berdampak pada bidang barat daya termasuk Sungai Kuning, Pyongyang, Petak, Krasak, Pebeng dan Baru.
Jika terjadi letusan, material vulkanik Gunung Merapi Humayda mengatakan sangat mungkin untuk pergi dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Melangkah: Gunung Merapi terletak 1 km dari lava pijar.
ANTARA
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi