Kupang, e Nusa Tenggara (Andara) – Pusat Pengurangan Risiko Vulkanik dan Geografis (PVPMG) melaporkan letusan dengan debit air mendidih di provinsi Nusa Tenggara timur, kabupaten Lembata, selatan pegunungan Ile Verung. Senin.
“Kejadian itu menaikkan permukaan air laut,” kata pengamat gunung berapi Wilson Woo saat dihubungi Woodun Kupang.
Menurut Woodun yang berada di posko gunung api Ile Verung, beberapa warga di sekitar gunung api tersebut mengkhawatirkan adanya erupsi air mendidih di bawah air selain erupsi.
Menurut laporan warga, permukaan laut naik menjadi kurang dari satu meter pada Minggu malam, sedangkan permukaan laut naik menjadi 30 meter, katanya.
Berita Terkait: Gunung Merapi mengeluarkan 15 letusan gunung berapi
Observatorium Gunung Api Ile Werung mencatat erupsi pada Minggu (28 November 2021) pukul 21.35 waktu setempat, berlangsung sekitar satu jam.
Pukul 05.17 WIB, Ile Werung meletus dan kembali mengeluarkan air mendidih, katanya. Ia menambahkan, hingga pukul 14.59 WIB, erupsi masih berlangsung namun tidak signifikan.
Menurut tim Udon, berdasarkan pantauan di lapangan oleh pengamat, asap dan ledakan terpantau di ketinggian seratus meter di atas permukaan laut, dengan keluarnya air mendidih pada pukul 08.29 waktu setempat.
Secara visual, Hobley tidak terlihat seperti gunung berapi bawah laut yang meletuskan air mendidih, kata Woodun. Lokasi tepatnya adalah satu kilometer selatan gunung berapi Hoble Underwater dan diperkirakan berpotensi mempengaruhi fungsi kompleks gunung berapi Ile Werung, tambahnya.
Woodun mengimbau masyarakat sekitar Gunung Ile Verung untuk waspada terhadap dampak erupsi dan semburan air mendidih.
Berita Terkait: Lima gunung berapi meletus secara berkala di Indonesia sejak Januari 2021
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi