Lampung Selatan (ANTARA) – Gunung Anak Krakatau kembali meletus pada Sabtu, pukul 07.10 waktu setempat, menyemburkan abu sekitar 2.000 meter dari puncak, atau 2.157 meter di atas permukaan laut, kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). .
“Kolom kelabu berwarna abu-abu, dengan intensitas padat, miring ke arah barat daya,” kata Andi Surti, Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau, di Harkopankuran, Kecamatan Rajabhasa, Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung.
Menurut siaran informasi PVMBG, letusan gunung berapi yang terletak di perairan Selat Sunda Provinsi Lampung itu terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dan waktu 68 detik.
Saat dihubungi dari Kalianda, Surdi mengatakan masyarakat dan nelayan diimbau untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau melakukan aktivitas di wilayah dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
“Saat ini Gunung Anak Krakatau dalam tahap ketiga atau siaga,” katanya.
Pada Jumat (12/5) pukul 23.20 waktu setempat, Gunung Anak Krakatau juga meletus dan menyemburkan abu vulkanik setinggi sekitar 1.500 meter di atas kawahnya, atau 1.657 meter di atas permukaan laut. Ledakan tersebut terekam oleh seismograf, dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 86 detik.
Berita terkait: Gunung Anak Krakatau meletus dengan abu letusan setinggi 2.500 meter: resmi
Berita terkait: Gunung Anak Krakatau memuntahkan beberapa gumpalan abu pada hari Selasa
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi