POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Grup GoTo Indonesia mengumpulkan ,3 miliar menjelang rencana IPO

Grup GoTo Indonesia mengumpulkan $1,3 miliar menjelang rencana IPO

Pengendara Gojek menunggu pesanan pengiriman mereka di pusat distribusi di Surabaya, Indonesia pada 17 Mei 2021.

Juni Krisanto | AFP | Gambar Getty

GoTo Group Indonesia telah memperoleh $1,3 miliar dari investor pada penutupan pertama dari putaran pendanaan yang sedang berlangsung menjelang penawaran umum perdana yang direncanakan, perusahaan teknologi itu mengatakan pada hari Kamis.

Pendukung dalam putaran pendanaan pra-IPO termasuk raksasa teknologi seperti Google dan Tencent, investor pemerintah Singapura Temasek dan dana kekayaan negara Malaysia Permodalan Nasional Berhad serta anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Abu Dhabi Investment Authority.

Perusahaan ini didirikan pada Mei dari penggabungan perusahaan internet Indonesia Gojek dan Tokopedia. Bisnisnya mencakup layanan transportasi penumpang, layanan keuangan, dan e-commerce.

GoTo Group mengatakan pihaknya mengharapkan lebih banyak investor untuk bergabung dengan putaran pendanaan pra-IPO sebelum penutupan akhir dalam beberapa minggu mendatang. Uang baru akan diinvestasikan dalam menumbuhkan basis pelanggan dan memperluas produk pembayaran dan layanan keuangan, menurut perusahaan.

Bulan lalu , GoTo Group Itu mencapai kesepakatan dengan Otoritas Investasi Abu Dhabi di mana dana kekayaan berdaulat akan memimpin proses penggalangan dana menjelang IPO perusahaan teknologi dengan investasi $400 juta.

lebih awal Laporan Dia menyarankan agar Grup GoTo dapat mengejar target penilaian pasar keseluruhan sebesar $35 miliar hingga $40 miliar. di Agustus, Reuters melaporkan Penundaan peraturan itu dapat mendorong rencana untuk mendaftarkan perusahaan teknologi ke awal 2022.

GoTo Group tidak mengungkapkan rincian rencana IPO dalam pengumuman hari Kamis.

“Indonesia dan Asia Tenggara adalah beberapa pasar dengan pertumbuhan paling menarik di dunia, dan dukungan yang kami terima menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini dan posisi pasar kami yang terdepan,” Andre Solisteo, CEO GoTo Group, mengatakan di sebuah pernyataan.

READ  Menkeu menyoroti enam prediksi Bali pada abad mendatang

Pandemi virus corona telah mempercepat permintaan layanan online di seluruh dunia. Ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan tumbuh 75% dari $40 miliar pada 2019 menjadi sekitar $70 miliar tahun ini, menurut laporan minggu ini dari Google, Temasek dan Bain & Company.

Perusahaan teknologi seperti GoTo Group telah menemukan kantong pertumbuhan di berbagai bidang seperti e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, serta logistik.