POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Greenpeace mengecam PLN karena membatasi kapasitas panel surya atap

Tempo.co, JakartaAliansi Demokratik Energi terdiri dari beberapa LSM yaitu Perdamaian hijauMasuki Nusantara, dan 350.org mengadakan kegiatan kreatif bentrok dalam rangka Hari Listrik Nasional Indonesia pada Kamis, 26 Oktober. Dalam aksi tersebut, koalisi mendesak perusahaan listrik milik negara PLN untuk tidak membatasi kapasitas panel surya atap. Sosial.

Sebuah memo internal dari satu-satunya pemasok listrik di negara tersebut menyebutkan batasan kapasitas instalasi surya atap, yang kemudian dianeksasi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Tata surya atap.

Tempo Federasi pada awalnya menganggap tindakan tersebut tidak diperbolehkan dan meminta adanya diskusi, yang berujung pada pertengkaran antara aktivis dan pejabat PLN. Selang beberapa waktu, Unit Pelaksana Teknis (K3L) PLN menerima permintaan mereka.

“Dari [we are welcomed by] Otoritas yang tidak menangani pembangkit listrik tenaga surya di atap, kita tidak akan mendapat jawaban langsung,” kata Hadi Brianto, juru kampanye iklim dan energi Greenpeace. Tempo Kamis, 26 Oktober, di Gedung PLN.

Hadi mengatakan koalisi mendesak komitmen kuat PLN untuk melaksanakan transisi energi. “Kami masih memiliki pekerjaan rumah untuk terus memantau kinerja PLN dan memverifikasi komitmen mereka terhadap pembatasan pembangkit listrik tenaga surya atap,” katanya, seraya menambahkan bahwa jika tidak ada perubahan, aliansi akan mengadakan aksi unjuk rasa lebih banyak lagi.

Ninda Dwi Ramadhani

READ  OKI mendesak perdamaian melalui dialog