Vincent Fabian Thomas (Jakarta Post)
Jakarta ●
Kamis, 17 November 2022
Indonesia telah menarik investasi baru di sektor kendaraan listrik, bertepatan dengan forum G20, di mana para pemimpin dan perusahaan global menyepakati komitmen untuk mengurangi emisi karbon.
Otoritas Investasi Indonesia (INA), Contemporary Amperex Technology Limited (CATL), dan CMB International Capital Corporation Ltd. (CMBI) menandatangani nota kesepahaman pada hari Senin untuk membentuk dana hijau, di mana mereka akan berinvestasi bersama.
Dana yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$2 miliar ini akan fokus pada investasi pada rantai nilai EV terutama di Indonesia dari hilir ke hulu.
“Elektrifikasi merupakan solusi energi konvensional yang menarik dalam membantu mengurangi dampak lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar,” ujar Redha Wirakusumah, CEO INA, dalam keterangannya.
Selain itu, raksasa China Envision Energy akan memasuki industri baterai listrik Indonesia, terutama di bidang bahan baku, kata kementerian investasi pada hari Rabu.
“Ini akan menjadi kolaborasi lain dengan perusahaan nasional,” Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan kepada wartawan di Bali, menambahkan bahwa ini akan membawa negara ini lebih dekat untuk menjadi salah satu operator baterai kendaraan listrik terkemuka di dunia.
Baca juga: B20 menyelesaikan kesepakatan tentang energi hijau, EV
Selain investasi, produsen kendaraan listrik yang ada telah menawarkan produknya dengan menawarkan layanan gratis di bus listrik, mobil, dan kendaraan roda dua.
Indonesia memiliki hampir seperempat dari 21 juta ton cadangan nikel dunia setara dengan Australia yang memiliki jumlah yang sama, diikuti oleh Brasil dan Rusia, menurut USGS.
Indonesia diperkirakan akan muncul sebagai pusat nikel global karena Indonesia akan memasok hampir setengah dari nikel olahan dunia pada tahun 2030.
Dana tersebut dan perusahaan China menambah daftar panjang investasi yang ditarik ke Indonesia, karena lebih banyak perusahaan berusaha memanfaatkan potensi ekosistem kendaraan listrik negara, bersama dengan Foxconn dan Hyundai, di antara banyak lainnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Eric Thuhir memuji kerja sama INI dengan banyak investor.
More Stories
Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025.
Indonesia siap menjadi ekonomi hijau dan pusat perdagangan karbon global
Indonesia berupaya menggenjot sektor ritel untuk mendukung perekonomian