POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ekonomi Biru Merangsang Harapan di Indonesia

Ekonomi Biru Merangsang Harapan di Indonesia

Penjual mengumpulkan ikan di pasar di Sengai, Indonesia pada 12 September. ANDRI SAPUTRA / AFP

Analis mengatakan bahwa Indonesia dapat menjadi model untuk pengembangan ekonomi biru dengan menunjukkan bagaimana ia dapat menggunakan sumber daya lautnya yang luas untuk memimpin pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Ini menjadi lebih penting karena tahun ini negara tersebut mengambil alih kepresidenan G20, dengan Leaders Summit pada bulan November. Sebagai negara kepulauan, Indonesia diharapkan menjadi yang terdepan dalam memberikan tindakan nyata yang akan melindungi lautan.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia menjadi tuan rumah acara sampingan G20 awal bulan ini untuk mempresentasikan peta jalan ekonomi biru negara itu.

Ekonomi biru mengacu pada cabang ekonomi yang terkait dengan eksploitasi, konservasi, dan pemulihan lingkungan laut dunia.

Indonesia mendorong sesama negara G20 untuk mendukung aksi bersama dalam memprioritaskan pembangunan ekonomi hijau dan biru rendah karbon.

Perkembangan ekonomi biru “berkaitan erat” dengan Indonesia karena merupakan salah satu ekonomi lepas pantai terbesar di dunia, menurut Fajar Hirawan, kepala ekonomi di Center for Strategic and International Studies, sebuah think tank di Jakarta.

Dia mengatakan, inilah saatnya untuk memanfaatkan sumber daya lautnya karena pemerintah Indonesia fokus pada pemulihan ekonomi.

“Indonesia perlu mengambil tindakan dan rencana nyata untuk mendorong ekonomi biru dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dapat memiliki model pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Hirawan.

Prakarsa Keadilan Kelautan Indonesia (IOJI) juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk memimpin tindakan nyata yang akan melindungi lautan dunia dengan “komitmen nyata” yang akan mempercepat pembangunan ekonomi kelautan yang berkelanjutan dan berkeadilan.

memenuhi kewajiban

Penguatan ekonomi biru akan memungkinkan Indonesia memenuhi komitmennya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, atau SDGs, kata Sawidji Widwatmodjo, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara di Jakarta.

Dia mengatakan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ini termasuk Tujuan No. 8, untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan, pekerjaan penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua; Tujuan No. 14, Melestarikan dan memanfaatkan samudera, laut, dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan; dan Tujuan No. 17, untuk memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

Tujuan tersebut, yang disetujui pada tahun 2015 oleh 193 negara anggota PBB, bertujuan untuk mengatasi masalah paling mendesak di dunia pada tahun 2030.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI membahas tiga strategi dan rencana aksi ekonomi biru pada side event G20 yang digelar di Pulau Belitung, Indonesia bagian barat.

Indonesia memiliki 28,4 juta hektar kawasan lindung yang melindungi ekosistem mangrove dan padang lamun.

Widoatmodjo mengatakan bahwa untuk mendorong ekonomi biru, Indonesia perlu belajar dari kesalahannya dalam mengelola sumber daya berbasis lahan, dengan melihat bagaimana ekspor kayu dan arang berkontribusi terhadap deforestasi.

Leonardos Jeju Di Jakarta ia berkontribusi pada cerita ini.

READ  Indonesia berlayar ke ekonomi biru bersama Swedia