TEMPO.CODan Jakarta – Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamyanin berbagi dalam konferensi pers virtual pada hari Selasa tentang pandangannya tentang kebingungan seputar “surat” yang dilaporkan dari UkrainaPresiden Volodymyr Zelensky yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kontroversi pesan ini muncul setelah Joko Widodo atau Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan ke Ukraina dan Rusia, yang diklaim pemerintah Indonesia sebagai misi penjaga perdamaian.
Untuk menggambarkan masalah tersebut, Hamianin mengkategorikan surat menjadi tiga jenis, pertama adalah tulisan tradisional yang disampaikan oleh seseorang; Yang kedua adalah pernyataan verbal yang disampaikan oleh satu orang ke orang lain; Dan ketiga adalah pesan tidak langsung yang dipahami setelah terjadi percakapan antara dua subjek. Dubes percaya bahwa posisi Presiden Jokowi menyiratkan interpretasi ketiganya.
“Tidak ada pesan tertulis, dan tidak ada pesan langsung seperti ‘Tolong katakan ini’ kepada Putin,” kata Dubes Hamyanin dalam konferensi pers virtual pada 5 Juli.
Tetapi tetap jelas bahwa posisi Ukraina dalam masalah ini adalah untuk terus membuka pintu bagi solusi damai sambil menolak untuk menyerah kepada Rusia dalam keadaan apa pun.
Sebelumnya pada Kamis, 30 Juni, atau seusai pertemuan dengan Presiden Putin, Jokowi menyampaikan pesan dari Zelensky kepada Putin. Dia menyatakan bahwa Indonesia masih bersedia menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin, tetapi dia tidak mengungkapkan pesannya.
Serhiy Nikiforov, Humas Kantor Kepresidenan Ukraina, membantah pernyataan Presiden Jokowi terkait surat Presiden Zelensky kepada Presiden Putin di media lokal Ukranska Pravda, dan mengatakan bahwa pembicaraan utama pada pertemuan Zelensky dengan Jokowi Itu tentang “jalur gandum”.
Sementara itu, Kremlin mengakui bahwa Presiden Jokowi memang telah mengirim pesan kepada Putin setelah perjalanan ke Ukraina, tetapi itu bukan pesan tertulis, kata juru bicara Dmitry Peskov pada 1 Juli.
Daniel Ahmad
klik disini Untuk mendapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
More Stories
Memungkinkan penyelesaian konflik secara damai di Laut Cina Selatan – Pidato – Eurasia Review
Tiongkok “menghabiskan” sekitar 80% anggaran militer Taiwan hanya untuk mengepung provinsi “nakal” – lapor
15 kota makan terbaik di Eropa dengan harga termahal