Tempo.co., Jakarta – Transportasi kereta api ringan atau dua kereta api LRT Zapotec Ia bertabrakan saat uji coba di rute Sibupur-Syracuse di Jakarta Timur.
“Itu hanya menjadi perhatian kami saat itu [that the trains collided] Saat diuji. Mereka mengatakan kereta itu kosong. Tim belum mendapatkan data akurat, tapi sudah ada,” kata Katot Suleiman, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Senin, 25 Oktober.
Cottot menjelaskan, bentrokan pertama kali dilaporkan pada pukul 14.30 WIB, dan belum diketahui kronologis kejadiannya. Petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian dan terlibat dalam operasi penyelamatan.
Berdasarkan foto-foto yang tersebar, kedua kereta tersebut bertabrakan saat berada sedikit di atas satu sama lain. Tak lama setelah kejadian, bagian dari kereta yang jatuh itu tertutup terpal.
Pejabat Khusus (PPK). LRT Zapotec Proyek pembangunan infrastruktur Ferdinando Suryo Athi Pramono menduga kecelakaan itu disebabkan kelalaian pengemudi.
“Inilah sebabnya sistem kereta otomatis atau GoA3 (Great-of-Automation 3) akan digunakan, jadi jika pengemudi lalai, sistem akan mengantisipasinya,” kata Ferdian. Cuaca Senin, 25 Oktober.
Dia memastikan tidak ada kesalahan pada sistem sinyal dan infrastruktur lainnya. Pihaknya sedang menunggu proses investigasi yang digagas oleh produsen kereta api milik negara PT Industri Kereta Api (INKA). Sedangkan kerugian masih dihitung oleh Kementerian Perhubungan. “Masih dalam penyelidikan dan menjadi tanggung jawab INKA,” kata Ferdinand.
INKA telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab insiden tersebut. Tapi, sejauh ini belum ada pengumuman resmi.
Melangkah: Untuk LRT yang beroperasi pada pertengahan 2022, biayanya ditetapkan sebesar Rp15.000
M Julnis Firmansyah | Francesca Christie Rosanna
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi