BRUSSELS: Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Fadilla Youssef tiba di Brussels, Belgia pada pukul 5.30 pagi waktu Malaysia untuk kunjungan resminya ke Uni Eropa dan misi dagang.
Ketua Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) Mohd Helmi Othman Pasha, Ketua Dewan Minyak Sawit Malaysia Datuk Carl Beck-Nielsen dan Wakil Menteri Sarawak untuk Perencanaan Kota, Pengelolaan Lahan dan Lingkungan menemaninya dalam kunjungan pertamanya ke Eropa. , Datuk Len Talif Salleh.
Misi ke UE merupakan misi bersama dengan Pemerintah Indonesia di bawah Council of Palm Producing Countries (CPOPC).
Pada tanggal 9 Februari 2023, di Jakarta, Indonesia, Fathilla yang juga Menteri Perkebunan dan Komoditas Indonesia, dan Dr. (HC) Ir Erlanga Hartardo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, sepakat bersama dengan memperkuat kepentingan industri kelapa sawit. Upaya mengatasi diskriminasi terhadap kelapa sawit.
Hal ini sebagai respon atas implementasi Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang diumumkan oleh Uni Eropa pada 6 Desember 2022, yang bertujuan untuk mencegah deforestasi akibat kegiatan pertanian.
Selama misi di Brussel, Belgia, kedua menteri diharapkan mengadakan berbagai pertemuan dan sesi keterlibatan dengan para pemimpin Uni Eropa. Namun, industri kelapa sawit juga memengaruhi mata pencaharian jutaan petani kecil.
Sebagai anggota CPOPC, Malaysia berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam platform ini dan mengejar agenda melawan propaganda negatif Barat tentang minyak kelapa sawit.
Sesi keterlibatan dengan UE akan diintensifkan untuk mencapai hasil yang diinginkan, yang akan menguntungkan kedua negara penghasil minyak sawit.
Dari Brussel, Fadilla akan berangkat ke London, Inggris Raya pada 31 Mei 2023 dalam rangka kunjungan kerja selama empat hari.
Di London, dia akan mengadakan pertemuan dengan menteri yang bertanggung jawab atas sektor pertanian Inggris dan menteri lainnya.
Ia juga dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utamanya di International Sustainable Palm Oil Forum yang diselenggarakan oleh Asia Pacific KSI Strategic Institute (KSI) dan Malaysia-Link UK.
Ia juga mengunjungi Pusat Penelitian Tun Abdul Razak (TARRC), salah satu pusat penelitian dan pengembangan karet terkemuka di dunia.
Inggris Raya adalah mitra dagang terpenting ke-23 Malaysia.- Bernama
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi