Tempo.co, Jakarta – Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang impor pakaian bekas mendapat dukungan dari Partai Demokrat. Pihaknya menegaskan impor pakaian bekas akan membuat Indonesia menjadi pusat sampah bagi negara lain.
“Peningkatan impor garmen bekas yang sangat besar dapat mematikan industri lokal. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah harus fokus untuk mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan industri mikro, kecil, dan menengah tekstil dalam negeri,” kata Ketua DPR dari Partai Demokrat itu. perwakilan Ethi Paskoro pada Jumat, 17 Maret 2023.
Larangan Impor Pakaian Bekas Peraturan Dagang Tahun 2022 No. Edhie menjelaskan aturan itu di 40 Ethi menilai larangan impor pakaian bekas dapat diberlakukan untuk melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah, khususnya di industri tekstil.
“Selain itu, kita tahu bahwa pakaian bekas impor menimbulkan risiko kesehatan bagi penggunanya,” kata Ethi.
Ethi juga menyebut impor pakaian bekas tidak bisa diberantas hanya dengan pembatasan. Ethi menyarankan agar pemerintah memperhatikan dan memberikan bantuan kepada industri dalam negeri. Ethi menjelaskan, bantuan dapat diberikan dengan memberikan fasilitas dari pemerintah untuk memajukan industri TPT dalam negeri ke pasar internasional.
Jokowi mengungkapkan kekesalannya
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan kekesalannya atas impor pakaian bekas dan pembatasan impor pakaian bekas. Jokowi menegaskan impor pakaian bekas akan menghambat industri tekstil dalam negeri.
“Impor pakaian bekas menjadi penghambat industri tekstil dalam negeri, sangat mengganggu. Impor pakaian bekas sangat mengganggu, sangat mengganggu,” ulang Jokowi.
Jokowi meminta perusahaan masing-masing untuk mencarikan usaha impor pakaian bekas. Menurut Jokowi, beberapa pengusaha telah ditangkap.
“Saya telah memberikan petunjuk untuk pencarian [used clothing businesses] Beberapa hari ini banyak yang ketahuan,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulqibli Hasan mengatakan, pihaknya akan menindak tegas pengusaha pakaian bekas. Zulkifli menegaskan impor pakaian bekas merugikan bisnis tekstil dalam negeri dan berpotensi menimbulkan penyakit.
Zulkifli mengatakan impor pakaian bekas telah merugikan negara miliaran rupee dan ekspor terpengaruh. Dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap aktivitas bisnis pakaian bekas.
“Saya tidak tahu [the center of used clothing business], beri kami datanya. Kami butuh bukti sebelum kami mengejar,” kata Zulkifli.
M Julnis firmansya
klik disini Dapatkan update berita terbaru dari Tempo di Google News
“Pembaca yang ramah. Penggemar bacon. Penulis. Twitter nerd pemenang penghargaan. Introvert. Ahli internet. Penggemar bir.”
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi