POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Delapan puluh WNI yang dideportasi dari Ukraina raih emas

Ketika mereka pulih, mereka akan dipulangkan dengan pesawat komersial.

JAKARTA (ANTARA) – Delapan puluh warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Ukraina tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Panten, Kamis, disambut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Pada konferensi pers virtual pada hari Kamis, dia mengatakan para pengungsi tiba pada pukul 17:10 (WIB) maskapai berbendera Indonesia Garuda dengan pesawat milik Indonesia, menurut waktu Indonesia Barat.

Selain 80 WNI, ada tiga WNA yang terkait dengannya, ujarnya.

Dia mengatakan mereka dibawa dari Bucharest, Rumania, setelah meninggalkan Ukraina menyusul serangan militer Rusia.

Tim penjemput berangkat dari Jakarta menuju Bucharest pada 1 Maret 2022 pukul 18.40 WIB dan tiba di Bandara Henry Konda di Bucharest, Rumania pada 2 Maret 2022 pukul 15.10 waktu setempat. Ditambahkan.

Para pengungsi berangkat dari Bucharest pada pukul 20:23 waktu setempat pada 2 Maret 2022 menuju kota Tangrang, kata Marsudi. Perjalanan pulang memakan waktu sekitar 17 jam, tambahnya.

Dia mengatakan empat belas warga negara Indonesia yang tinggal di Bukares, 12 di antaranya telah dinyatakan positif COVID-19, akan terbang kembali ke Indonesia.

Sedangkan dua orang lagi memilih untuk tinggal bersama anggota keluarganya yang terjangkit virus tersebut, katanya.

“Ke-14 orang itu akan diawasi dan ditahan oleh KBRI Bucharest. Setelah sembuh, mereka akan diterbangkan pulang dengan pesawat niaga,” kata Marsudi.

Berita Terkait: Ekonomi RI kemungkinan akan menyusut 0,014% akibat konflik Rusia-Ukraina

Pada kesempatan yang sama, dia memuji kedutaan besar Indonesia di Bucharest, Warsawa, Kiev dan Moskow, serta semua yang terlibat dalam evakuasi.

Selain itu, dia mengucapkan terima kasih kepada tim penjemput yang terdiri dari veteran militer, pejabat Badan Intelijen Negara (BIN), pejabat Garuda Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya.

READ  Indonesia adalah yang pertama mengekspor unggas ke Singapura

“Kami juga berterima kasih kepada Kemenhan yang telah memberikan banyak masukan selama proses evakuasi,” imbuh Menhan.

Berita Terkait: Ukraina, Rusia di Bali serukan perdamaian di tengah perang Ukraina-Rusia