POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Daftar kendaraan listrik yang menggunakan baterai LFP bebas nikel di Indonesia

Tempo.co, JakartaBaterai litium ferro-fosfat (LFP) yang digunakan pada kendaraan listrik (EV) menjadi perbincangan hangat di Indonesia setelah disinggung calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka saat debat pemilu keempat pada 21 Januari lalu.

Presiden Joko Widodo, atau putra tertua Jokowi, Gibran, menuduh saingannya, Muhaimin Iskandar, anti-nikel, dan rekan kapten tim kampanyenya, Thomas Lempong, sering mengatakan bahwa nikel menjadi populer di kalangan LFP di pasar kendaraan listrik global.

Baterai LFP merupakan jenis baterai yang diproduksi oleh perusahaan baterai China seperti CATL dan BYD. Baterai jenis alternatif ini diklaim lebih murah 20 persen dibandingkan baterai lithium-ion konvensional berbahan nikel. Namun baterai LFP memiliki jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan baterai berbahan nikel.

Menurut berbagai sumber, baterai LFP sudah banyak digunakan oleh produsen mobil di Indonesia. Setidaknya ada tiga merek kendaraan listrik yang dijual di nusantara yang menggunakan baterai LFP: Wuling, Chery, dan BYD.

1. Wuling

Wuling menawarkan Air EV dan Binguo EV dengan baterai IP67 LFP. Baterai LFP pada Air EV berkapasitas 26,7 kWh (jarak jauh) dan 17,3 kWh (jarak standar dan ringan), sedangkan baterai pada BinguoEV berkapasitas 31,9 kWh (versi 333 km) dan 37,9 kWh (410 km). Versi: kapan). )

Berdasarkan uji keselamatan, baterainya dikatakan tahan terhadap benturan keras saat berkendara dan tidak akan rusak jika kendaraan ditabrak dengan akselerasi maksimal 28G. Baterainya tahan air dan tahan terhadap suhu tinggi, sehingga EV aman saat banjir dan cuaca panas.

2. Ceri

Chery Omoda E5 dibekali baterai LFP berkapasitas 61 kWh. Chery mengklaim pembangkit tenaga listrik ini mampu menempuh jarak 430 km/jam dan berakselerasi 0-100 km/jam dalam 7,6 detik.

READ  Daerah Otonom Baru Papua sebagai pilot project pembangunan kesejahteraan

3. BYD

BYD telah merambah pasar otomotif Indonesia. Tiga mobilnya, Seal, Dolphin dan Atto 3, dilengkapi baterai LFP yang disebut baterai blade yang mampu bertahan hingga 1,2 juta kilometer.

Mobil listrik besutan BYD dibekali baterai berkekuatan 82,5 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 570 kilometer dengan mengandalkan dinamo penggerak tunggal berkekuatan 230 kW atau 313 hp.

“Penggunaan lithium-iron-phosphate (LFP) sebagai bahan katoda memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional. LFP secara alami memiliki stabilitas termal yang sangat baik dan secara signifikan bebas kobalt. LFP adalah bahan yang sangat tahan lama,” kata BYD. di situs resminya.

Erwan Hardawan

klik disini Dapatkan update berita terkini dari Tempo di Google News