POSPAPUA

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Cybersecurity dapat mendukung keuangan digital dan ekonomi: Kementerian

Cybersecurity dapat mendukung keuangan digital dan ekonomi: Kementerian

Jakarta (Antara) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Senin mengatakan perlu terus meningkatkan keamanan siber untuk mendukung kemajuan keuangan dan ekonomi digital nasional.

“Pak Presiden mengatakan pada tahun 2030, total nilai ekonomi digital kita diperkirakan mencapai 315 miliar dolar AS. Artinya harus diperkuat dengan sistem keamanan siber yang hebat yang kita rumuskan,” Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Selahattin ujar Ono di Festival of Finance and Digital Economy 2023 (rekan-rekan kita).

Ia menambahkan, upaya peningkatan keamanan siber dapat menjadi peluang bagi pengembang lokal dan pengusaha muda untuk menciptakan inovasi guna meningkatkan keamanan siber.

Menteri Ono juga menekankan pentingnya percepatan konektivitas digital untuk mendukung sistem pembayaran agar dapat diakses oleh seluruh nusantara.

Sistem pembayaran yang sederhana dan mudah diakses sangat penting bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), terutama yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, seperti kuliner, fesyen, dan kerajinan.

Ia mencatat, sistem pembayaran seperti QRIS (Indonesia Standard Quick Response Code) dapat menjamin kelangsungan aktivitas dan transaksi ekonomi, khususnya di desa wisata.

“Lebih dari 60 persen pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif adalah perempuan, dan perempuan-perempuan ini adalah pejuang yang hebat, namun mereka membutuhkan (sistem pembayaran) yang tidak rumit dan tidak membingungkan,” kata Menkeu.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Sirigar menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara mendorong inovasi dan menjaga keamanan, kesehatan, dan keseimbangan antara sektor jasa keuangan dengan para pelakunya.

Ia juga menekankan bahwa pengembangan industri digital di bidang jasa keuangan difokuskan untuk meningkatkan inklusi keuangan individu dan pelaku komersial, khususnya UMKM.

“Kalau dilihat dari aspek inklusi ini, survei terakhir yang dilakukan tahun lalu menunjukkan bahwa inklusi keuangan untuk Indonesia berada di kisaran 86 persen. Padahal, itu tidak jauh dari angka maksimal, hanya dari segi pemanfaatannya. dan literasi, masih perlu dioptimalkan.”

READ  Perang Rusia di Ukraina membayangi pemulihan ekonomi G-20 setelah pandemi

Berita Terkait: Keuangan Digital Dapat Memperluas Akses Keuangan: Menteri Hartarto
Berita Terkait: Kemajuan Indonesia dalam Pembangunan Infrastruktur Digital: Menteri
Berita terkait: Menteri dorong kesetaraan gender dalam ekonomi digital dan hijau

Terjemahan: Martha S. Herlinawati, Yumna Makkah
Editor: Aziz Karmala
Hak Cipta © Antara 2023