Dikeluarkan oleh Bernama
Kuala Lumpur – Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) akan memperkuat kontrol dengan menggunakan teknologi seperti pemasangan drone dan kamera CCTV (CCTV) di perbatasan Malaysia-Thailand.
Menurut Datuk Seri Abdul Rahim Zafar, direktur keamanan internal dan ketertiban umum di Bukit Aman, CCTV telah dipasang, tetapi hanya berjarak enam kilometer di area terbatas seperti Padang Besar di Perlis.
Dia mengatakan PDRM hanya mempertimbangkan untuk memasang fasilitas ini karena lebih mahal untuk memasang CCTV Beberapa area atau hotspot.
“Sebenarnya, ada area lain di mana CCTV dipasang, di mana bertahun-tahun lalu kami bisa menemukan satpam untuk membantu para penculik,” katanya. Bernama Setelah tampil sebagai tamu di acara bincang-bincang Bernama TV, Ruang bicara, Tadi malam.
Mengenai penggunaan teknologi drone, Abdul Rahim mengatakan PDRM telah membantu mengurangi ketergantungan pada ‘tenaga kerja’ oleh satu batalion yang terdiri dari sekitar 500 anggota untuk memantau daerah perbatasan.
Anda dapat menggunakan drone untuk terbang 24 jam sehari untuk membangun kontrol keamanan. Jadi, apapun yang terjadi, itu akan tersalurkan Informasi ke Action Center for Action, ”ujarnya.
Selain penggunaan drone dan CCTV, teknologi lain seperti radar juga akan digunakan, khususnya di wilayah perairan Sabah, ujarnya.
Abdul Rahim mengatakan PDRM juga akan meningkatkan jumlah anggota untuk pengawasan perbatasan di Sabah dan Sarawak, menyusul langkah pemerintah Indonesia untuk menjadikan Kalimantan sebagai ibu kota baru negara untuk menggantikan Jakarta.
“PDRM menambah satu batalion ke Sabah dan menempatkan satu batalion di Kenning, Kudat dan Kunak. Kami (polisi) memiliki satu batalion tambahan di Sarawak,” tambahnya.
More Stories
Anies Baswedan berpeluang maju di Pilkada Jabar: Juru Bicara
Indonesia Atasi Utang Perumahan dengan Subsidi FLPP
Tarian terakhir Jokowi